Wanita Rhesus Negatif Hamil, Apakah Memiliki Efek Buruk Bagi Kesehatan Janin?

- 6 Maret 2022, 12:45 WIB
Ilustrasi ibu hamil
Ilustrasi ibu hamil /pixabay.com/@StockSnap
Portal Kudus - Rhesus atau faktor rhesus (Rh) merupakan Antigen atau kadar protein yang ada di permukaan sel darah merah (Eritrosit).
 
Rhesus digolongkan menjadi 2, yaitu rhesus positif dan rhesus negatif. Digolongkan menjadi dua karena tak semua orang memiliki kadar protein ini di dalam tubuhnya.
 
Rhesus Negatif merupakan keadaan yang wajar, bukan suatu kelainan. Tetapi, yang menjadi masalah adalah orang yang memiliki rhesus negatif hanya bisa menerima donor darah dari golongan darah yang sama dan rhesus yang sama, atau golongan darah O dengan rhesus negatif. 
 
Golongan darah dengan rhesus positif memang lebih umum, karena jenis rhesus positif lebih banyak dibanding dengan jenis rhesus negatif. Tetapi, jika kamu memiliki rhesus negatif, bukan berarti dapat berdampak buruk secara langsung kepada kesehatan dan kondisi tubuh kamu.
 
Ketika seorang wanita hamil, salah satu yang harus diperhatikan adalah jenis rhesus wanita tersebut dan pasangannya. 
 
Rhesus biasanya diperiksa melalui darah yang dinamakan dengan tes Coombs. Jika hasil pemeriksaan menunjukkan rhesusnya berbeda, maka akan berpotensi untuk menimbulkan bahaya pada kesehatan janin. Berikut penjelasannya:
 
Wanita rhesus positif dan laki-laki rhesus positif, maka rhesus pada janin dipastikan positif dan tidak bermasalah.
 
Wanita rhesus negatif dan laki-laki rhesus negatif, maka rhesus pada janin dipastikan negatif dan tidak bermasalah.
 
Wanita rhesus positif dan laki-laki rhesus negatif, maka rhesus pada janin bisa rhesus positif atau negatif dan tidak bermasalah.
 
Wanita rhesus negatif dan laki-laki rhesus positif, maka rhesus pada janin bisa rhesus positif atau negatif dan kemungkinan akan terjadi masalah.
 
Perbedaan rhesus ibu hamil dengan janin yang dikandungnya dapat menyebabkan reaksi yang disebut inkompatibilitas rhesus. Kondisi ini hanya terjadi apabila rhesus ibu hamil negatif dan rhesus janin positif.
 
Perbedaan rhesus tersebut menyebabkan tubuh pada ibu hamil memproduksi antibodi yang dapat merusak sel darah merah pada janin dan berpotensi untuk membahayakan kesehatannya. Kabar baiknya, biasanya pada kehamilan pertama antibodi ini belum banyak terbentuk. Tetapi, berbeda halnya dengan kehamilan anak kedua dan seterusnya.
 
Pada kehamilan kedua dan seterusnya, antibodi ini mulai terbentuk dan bisa menyerang sel darah merah pada janin yang memiliki rhesus berbeda. 
 
Pada beberapa kasus, bayi yang lahir dengan kondisi rhesus yang berbeda, mengalami berbagai gangguan pada kesehatannya, seperti mengalami penyakit kuning dan anemia.
 
 
Rhesus yang berbeda antara ibu dengan janin juga jarang terdeteksi karena tidak adanya gejala. Oleh karena itu, alangkah baiknya untuk melakukan tes darah ke dokter sedini mungkin.
 
Bila terjadi perbedaan rhesus antara ibu dan janin, biasanya untuk mencegah terbentuknya antibodi karena perbedaan rhesus ibu dengan janin, maka akan dilakukan penanganan dengan memberikan suntikan anti-D atau injeksi immunoglobulin. 
 
Perlu dicatat bahwa antibodi yang sudah terlanjur terbentuk dan menyerang sel darah merah janin bisa menyebabkan risiko kehamilan ektopik dan bahkan keguguran.
 
Suntikan anti-D ini hanya berguna untuk mencegah terbentuknya antibodi dan melindungi sel darah merah pada janin, bukan untuk menghilangkan antibodi tersebut. 
 
 
Kemudian, dokter akan terus memantau perkembangan janin dengan tujuan mengantisipasi terjadinya kelainan darah akibat perbedaan rhesus. 
 
Bila terdeteksi terdapat kelainan darah seperti anemia, maka janin perlu diberikan donor darah.
 
Dalam kondisi lain, janin harus segera mendapatkan perawatan setelah dilahirkan. Dalam kondisi ini, kelahiran bayi harus dipercepat melalui operasi Caesar. 
 
Oleh karena itu, sangat dianjurkan untuk berkonsultasi ke dokter terlebih dahulu untuk mengetahui rhesus sebelum merencanakan kehamilan. Hal ini dilakukan semata untuk menjaga kesehatan calon bayi.
 
 
Referensi:
 
American College of Obstetricians and Gynecologists (2020). The Rh Factor: How It Can Affect Your Pregnancy.
Kaneshiro, N.K. National Institutes of Health (2020). U.S. National Library of Medicine MedlinePlus. Rh Incompatibility.
KidsHealth, Nemours (2020).ll For Parents. Rh Incompatibility During Pregnancy.
Mayo Clinic (2020). Tests & Procedures. Rh Factor Blood Test.
Salem, L. Medscape (2017). Drugs & Diseases. Rh Incompatibility.

Editor: Candra Kartiko Sari

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x