Acara Tedak Siten adalah Tradisi Masyarakat Jawa, Apa Tujuannya? Ternyata Untuk ini

26 September 2022, 20:28 WIB
Acara Tedak Siten adalah Tradisi Masyarakat Jawa, Apa Tujuannya? Ternyata Untuk ini /Afifah Amani/Pixabay

Portal Kudus - Familiar dengan istilah Tedak Siten? Jika belum paham, acara Tedak Siten adalah salah satu tradisi masyarakat Jawa yang dilakukan saat anak menginjak usia tujuh bulan.
Anak pada usia tersebut tentunya akan mulai belajar berjalan dan duduk.

Sejak acara Tedak Siten adalah tradisi dan budaya orang Jawa, maka tujuan tradisi ini adalah untuk mendoakan anak agar bisa mandiri di masa depan dan lebih bisa memaknai hidup. .

Selain itu, acara Tedak Siten adalah sejenis upacara oleh keluarga inti dari si anak untuk mendoakan agar sang anak terlindung dari gangguan setan, dan agar nantinya anak memahami relasi antara dirinya dengan Sang Pencipta dan alam sekitar.

Baca Juga: Berikut 6 Fakta Terkait Ledakan di Asrama Brimob Sukoharjo, Ternyata Berasal dari..

Sehingga, tujuannya juga bisa untuk menghormati bumi sebagai tempat berpijak kita sebagai manusia (termasuk sang anak) dan bersyukur pada Sang Pencipta.

Adapun sebelum memulai acara Tedak Siten ini, masyarakat Jawa biasanya akan mengadakan ‘’selametan’’ yang berarti berdoa bersama, duduk bersila di atas tikar dengan nasi tumpeng dan lauk pauknya di tengah lingkaran.

Setelah acara selamatan dilakukan, maka rangkaian acara Tedak Siten akan dilakukan sebagai berikut.

Baca Juga: CERITA Kenapa Edward Dunia Terbalik Meninggal, Kisah Karena Apa Edward di Sinetron Dunia Terbalik Meninggal

Pertama-tama, orang tua si anak akan membimbing si anak menginjakkan kakinya di tanah dan juga ke “jadah” atau “tetel” yang berjumlah tujuh warna.

Selanjutnya anak dibimbing menuju dan menaiki tangga tebu, dan kembali turun untuk menapaki tanah lagi. Saat melakukan hal ini, para orang tua berharap agar anak mampu menjalani kehidupan dengan tekad yang kuat, mandiri dan hati yang mantap.

- Lalu sang anak akan dituntun berjalan di wadah yang berisi onggokan pasir, dengan doa dan harapan agar sang anak kelak mampu memenuhi kebutuhan hidupnya.

Baca Juga: Berikut ini Kumpulan Doa dan Sholawat Menyambut Rabiul Awal dan Maulid Nabi Muhammad SAW

- Langkah selanjutnya adalah sang anak akan masuk kurungan ayam yang berisi barang perhiasan, alat-alat tulis, padi, barang-barang mainan dan lain-lain. Nantinya sang anak akan mengambil barang yang tersedia jika ia tertarik untuk melihatnya.

- Lalu sang ayah dan kakek akan menebarkan “udik-udik”, alias beras kuning. Untuk apa? Agar nantinya anak akan menjadi dermawan dan rela menolong orang lain.

- Terakhir dari rangkaian acara Tedak Siten ini, anak akan dimandikan ke dalam air bunga setaman dan mengenakan baju baru.

Bagaimana? Ternyata acara Tedak Siten ini bertujuan baik, bukan? Begitu banyaknya tradisi di Indonesia dengan beragam suku yang berbeda pula.
Semua tradisi itu unik dan sebaiknya kita sudah saling menghargai satu sama lain.***

 

Editor: Azkaa Najmuts Tsaqib

Tags

Terkini

Terpopuler