Portal Kudus - Salah satu alasan memelihara burung perkutut adalah dijadikan bisnis jual beli. Sebab burung perkutut banyak penggemarnya.
Maka dari itu pembeli ketika memilih perkutut betina agar cepat menghasilkan anakan dipilih dari kualitasnya yang bagus.
Biasanya perkutut betina berumur muda dapat menghasilkan telur dibanding yang berusia tua.
Untuk perkutut muda sekitar umur 5-7 bulan sudah mulai bertelur. Pada usia muda, perkutut lebih mudah untuk dijodohkan.
Baca Juga: Apa Arti Wibu? Simak Penjelasan Arti Wibu yang Viral di Media Sosial
Sedangkan pada usia tua bisa ketika dikejar-kejar oleh perkutut jantan akan susah dijodohkan karena lebih agresif atau galak.
Adapun tips untuk mengetahui burung perkutut betina yang bagus untuk indukan atau ternak, sebagaimana yang dirangkum dari Portal Kudus dari berbagai sumber adalah sebagai berikut:
1. Dipilih dari Garis Keturunan
Tidak hanya manusia saja yang melihat dari garis keturunan ketika melakukan perjodohan. Namun pada burung perkutut juga melihat dari garis keturunan.
Ketika memilih burung perkutut betina untuk ternak sebaiknya tahu hubungan darah dan garis keturunan. Induk perkutut ini bisa dikatakan memiliki garis keturunan yang bagus ketika memiliki hubungan darah dengan perkutut juara.
Hal tersebut bisa ditanyakan dengan jelas kepada penjualnya. Jika mengetahui garis keturunan yang bagus, hal ini mempunyai harapan keturunan perkutut yang berkualitas.
Baca Juga: Keisya Levronka Nyanyi Lagu Apa? Berikut Lirik Lagu VIRAL yang Berjudul Tak Ingin Usai
2. Jangan Memilih Perkutut yang Cacat
Tentunya memilih perkutut betina yang dijadikan induk harus normal. Biasanya cacat fisik terlihat secara jelas seperti jari kaki putus, kelopak mata yang tidak simetris, dan cacat lainnya.
Ketika memilih perkutut betina untuk dijadikan indukan, dianjurkan untuk memilih yang normal jangan memilih yang cacat. Sebab hal tersebut berpengaruh pada perkembangbiakannya bahkan pada keturunannya.
3. Jangan Memilih dari Hasil Tangkapan dari Alam
Memilih burung perkutut betina untuk indukan ternak dianjurkan jangan memilih dari hasil tangkapan liar. Sebab burung perkutut hasil tangkapan memiliki perilaku liar.
Jika perkutut liar diletakkan di dalam sangkar akan sulit berkembangbiak. Jadi pilihlah indukan perkutut pada hasil penangkaran. Pada hasil penangkaran lebih terbiasa dengan manusia dan terbiasa berkembang biak dalam kandang.
4. Pilihlah Perkutut yang Memiliki Suara Bagus
Burung perkutut memiliki suara yang khas. Meskipun kedengarannya sama, namun itu tidak sama hanya saja hampir mirip.
Suara perkutut dapat didengar pada suara depan, suara tengah, dan suara belakang. Ragam suara dapat diketahui melalui kejelasan jeda antara suara depan, tengah dan belakang yang bertempo dari bunyi ke bunyi, bening tidaknya suara serta kestabilan suara.
Suara yang dikatakan bagus ketika diperdengarkan suara depan itu jika disederhanakan menjadi tulisan kiranya terbaca ‘klao atau kleo’ yang panjang. Pada suara tengah terdengar tebal dan jelas. Sedangkan pada suara belakang terdengar ‘kung’ panjang dan berdengung.
Selain itu, memiliki jeda yang jelas antara suara depan, tengah, dan belakang. Satu suara dengan suara berikutnya bertempo tetap. Suara terdengar bening, bergema dan tidak terhambat. Dan suaranya yang stabil, tidak terpengaruh oleh perubahan suasana lingkungan.
Suara induk tidak 100% diwariskan ke keturunannya. Namun pembeli akan mempertimbangkan suara induk sebelum membeli keturunannya. Sebab suara juga berpengaruh pada harga. Jika perkutut bersuara bagus maka akan menaikkan harga keturunannya.***