Sepi Dari Para Peziarah diTerminal Wisata Saat Syuronan

- 19 Agustus 2020, 20:13 WIB
suasana terminal wisata
suasana terminal wisata /portalkudus/

PORTAL KUDUS –Petang menjelang malam satu syuro di terminal wisata kudus, begini suasana terminal wisata yang biasanya disaat libur tahun baru islam sangat berbeda dengan tahun sebelumnya. Dikarenakan masih diberlakukan penutupan terminal wisata oleh Pemerintah Kabuaten Kudus, yang diakibatkan oleh adanya Pandemi COVID-19. Sehingga dibrlakukan penutupan terminal wisata untuk keluar dan masuk transportasi peziarah Makam Sunan Kudus.

Malam satu syuro begitu masyarakat menyebut untuk tanggal satu muharram yang jatuh pada tanggal 20 Agustus 2020. Muharram sendiri merupakan bulan pertama dalam kalender Islam sehingga pemerintaah menetapkan untuk memperingati Tahun Baru Islam 1442 Hijriah dengan tanggal Merah pada kalender nasional. Sementara itu, bulan tersebut juga dikenal dengan nama Suro dalam kalender Jawa-Islam yang dicetuskan oleh Sultan Agung selaku pemimpin Kerajaan Mataram Islam.

Sebagaimana Tradisi setiap bulan Muharam itu selalu digelar Yayasan Masjid Menara dan Makam Sunan Kudus. Tradisi inilah sebetulnya yang banyak diharapkan untuk para peziarah bisa hadir dan menyaksikan proses ritual buka luwur di bulan muharram pada Masjid Menara Kudus. Luwur merupakan kain penutup Makam Sunan Kudus. Sehingga arti Buka Luwur berarti proses membuka luwur kemudian menggantinya dengan yang baru.

Pada tahun ini pastinya akan sangat berbeda dengan adanya wabah virus pandemic COVID-19, mengenai penyelenggaraan dan mungkin akan sangat jauh berbeda dari tahun sebelumnya. Masyarakat dan kebudayaan senantiasa berkembang dan mengalami perubahan seiring dengan peradaban manusia.Mengatur hubungan antara manusia, kebudayaan menetapkan peraturan-peraturan mengenai apa yang harus dilakukan apa yang dilarang dan lain-lain.

Sisi Religius nampak dengan jelas pada nasi dan daging yang dibagikan pada saat pemasangan Luwur yaitu tanggal 10 Muharram pada waktu pagi. Dan wajar kalau masyarakat mempunyai keinginan yang kuat untuk mendapatkan nasi terasebut meskipun hanya sedikit, karena untuk mendapatkan berkah. Kemudian adanya ziarah dengan membaca tahlil yang dilakukan oleh khusus para kiyai.

Tradisi Buka Luwur tentu tidak terlepas dari konteks kebudayaan. Keterkaitan antara kebudayaan dan masyarakat tampak jelas. kebudayaan mengatur kehidupan manusia agar mengerti dan mampu memahami bagaimana ia harus bertindak, berbuat dan menentukan sikap dalam hubungan dengan orang lain. Semoga Pandemi segera brakhir dan Nilai tradisi yang telah ada tidak terkikis.

Editor: Sugiharto


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x