SPAM Regional di Kabupaten Kudus Belum Direalisasikan Hingga Saat Ini

- 1 September 2021, 08:01 WIB
SPAM di Kudus
SPAM di Kudus /SuaraMerdeka Muria/

Portal Kudus - Program Sistem Pengadaan Air Minum (SPAM) Regional belum dapat direalisasikan hingga saat ini di Kabupaten Kudus.

Program SPAM padahal telah digagas sekitar sepuluh tahun lalu.

Pada 30 Agustus 2021, Direktur PDAM Kabupaten Kudus Yan Laksmana menyebut bahwa hasil koordinasi terakhir ditawarkan harga jual air baku Rp 5 ribu per kubik.

Harga yang ditawarkan tersebut dianggap terlalu tinggi.

Baca Juga: Meriahkan Hari Jadi Kabupaten Kuningan dengan Twibbon HUT Kuningan ke 523 Ini Link Download Twibbonnya

Sebagaimana dikutip Portal Kudus dari SuaraMerdeka dalam artikel berjudul SPAM Regional Sepuluh Tahun Jalan di Tempat

''Kami harus memikirkan biaya perawatan dan sebagainya,'' katanya.

PDAM Kudus tidak mungkin menjual air baku sebesar Rp 7 ribu dengan penambahan biaya perawatan. Pelanggan dipastikan akan keberatan.

''Hingga kemarin, belum ada kesepakatan dengan Perusahaan Daerah Air Bersih (PDAB) Jawa Tengah,'' ujarnya.

Sebenarnya, PDAM Kudus sudah siap mengalokasikan anggaran untuk merealisasikan SPAM Regional. Estimasi dana yang kemungkinan dibutuhkan mencapai Rp 10 miliar hingga Rp 15 miliar.

''Karena merupakan program regional, kami tidak dapat menjalankan program tersebut sendiri,'' ujarnya.

Baca Juga: Ragil Mahardika Itu Siapa, Berikut Profil Agama Ragil Mahardika, Pendidikan, Umur Terkenal Ragil Tik Tok

Sebenarnya, SPAM Regional menjadi andalan solusi untuk pasokan air baku di Kudus bagian selatan. Perkiraan air baku yang akan diperoleh sekitar 110 liter per detik. Satu liter per detik dapat memasok kebutuhan untuk 80 kepala keluarga dan bahkan 100 keluarga.

''Masing-masing daerah berbeda, kalau kami dapat memenuhi 100 kepala keluarga,'' tandasnya.

Selain Kudus kabupaten tetangga memperoleh pasokan air baku seperti Grobogan (100 liter per detik), Pati (100 liter per detik) dan Jepara (190 liter per detik. Sebelum SPAM Regional direalisasikan, PDAM mengandalkan 65 sumur produksi. Total produksi air baku mencapai 447,5 liter per detik. Jumlah pelanggan PDAM saat sekarang mencapai 51 kepala keluarga.

''Kami meyakini jumlah tersebut mencukupi saat sekarang,'' tandasnya.

Baca Juga: Bantuan Kuota Belajar Gratis Dibagikan September 2021 Untuk Siswa SD, SMP dari Kemendikbud

Namun diakuinya, pasokan yang ada belum menjadikan sejumlah desa dapat dipasok layanan PDAM 24 jam. Desa Glagahwaru, Kutuk, Kalirejo dan Lambangan, semuanya di Kecamatan Undaan, baru merasakan layanan 15 jam setiap hari.

''Kalau SPAM Regional sudah jalan, dipastikan dapat teraliri 24 jam,'' ujarnya.

Nurhadi (55), penduduk Lambangan, Kecamatan Undaan, berharap layanan PDAM 24 jam. Namun, dibandingkan beberapa tahun yang lalu, sudah ada kemajuan.

''Pasokan PDAM benar-benar diharapkan saat musim kemarau,'' jelasnya.***(Anton WH/Suara Merdeka Muria)

Editor: Sugiharto

Sumber: Suara Merdeka Muria


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah