Arti Patriot Sejati (Hubbul Wathan) Menurut Ustadz Saniman Kudus, Dari Sudut Izhatun Nasyi’in Halaman 74

- 15 Maret 2022, 23:19 WIB
Ilustrasi Arti Patriot Sejati (Hubbul Wathan) Menurut Ustadz Saniman Kudus, Dari Sudut Izhatun Nasyi’in Halaman 14
Ilustrasi Arti Patriot Sejati (Hubbul Wathan) Menurut Ustadz Saniman Kudus, Dari Sudut Izhatun Nasyi’in Halaman 14 /Pixabay/@ecoyou

Baca Juga: Al I'tiraf Lirik Arab dan Artinya, Syair Ilahilas Tulil Firdaus Karya Abu Nawas Yang Berarti Sebuah Pengakuan

Patriot Sejati (Hubbul Wathan) memiliki kewajiban pada negerinya, seperti halnya seorang anak tidak dapat disebut sebagai anak sejati sampai ia melakukan kewajibannya terhadap orangtua.

Patriot Sejati (Hubbul Wathan), tidak akan disebut sebagai anak berbakti sampai ia bangkit menanggung beban pengabdian, membelanya dari orang-orang yang menyakiti dan dapat melindunginya.

Antara kewajiban itu seperti dituliskan Ustadz Saniman adalah memperbanyak orang-orang terpelajar yang memiliki akhlak yang benar yang tertanamkan dalam hati mereka dengan tagar masyhur yaitu: "Cinta tanah air adalah berasal dari iman”.

Baca Juga: Doa Nisfu Syaban Singkat, Agar Dipanjangkan Umur, Tolak Bala dan Kekayaan Hati

Kajian Ustadz Saniman ditutup dengan deskripsi cara pengorbanan harta benda untuk kepentingan dan kemaslahatan umum, dan meluangkan waktunya untuk menggalakkan tempat tempat pendidikan formal maupun non formal, adalah wujud nyata cita tanah air yang berasal dari iman.

Dengan menggalakkan sekolah dapat melahirkan jiwa patriotisme dan menumbuhkan jiwa jiwa unggul dan kreativitas yang bagus dan menyerukan mereka untuk bangkit “di saat sudah mencapai kedewasaan” tambahnya.

Diketahui bersama konsep cinta tanah air dan bangsa telah menjadi semboyan masyarakat Indonesia pada umumya, terbukti dari perlawanan terhadap penjajah kala itu.

Baca Juga: Keutamaan Puasa di Malam Nisfu Syaban, Malam Dikabulkannya Segala Doa-doa dan Diampuni oleh Allah SWT

Konsep Hubbul Wathan Minal Iman yang digagas tahun 1934 oleh KH. Abdul Wahab Chasbullah yang kemudian diabadikan dalam lagu Syubbanul Wathan adalah yang paling ideal dan justru menjadi induk nasionalisme, dikutip dari Nu Online, 22 Oktober 2017.

Halaman:

Editor: Sugiharto

Sumber: Izhatun Nasyi’in


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah