Network
Portal Kudus - Malam ini umat Islam memasuki 1 Rabiul Awal 1442 Hijriyah bertepatan Sabtu malam, 17 Oktober 2020. Rabiul Awal (Rabi'ul Awwal) adalah bulan ketiga dalam penanggalan Hiriyah (30 hari).
Baca Juga: Kumpulan Doa Maulid Nabi Muhammad SAW Lengkap Pada Bulan Rabiul Awal dan Manfaatnya
Bagi umat Islam, Rabiul Awal sangat istimewa karena merupakan bulan kelahiran manusia mulia, Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam (SAW). Rabiul Awal disebut juga bulannya Rasulullah SAW.
Selain identik dengan Maulid Nabi, Rabiul Awal memiliki banyak keutamaan.
Baca Juga: Bacaan Syair dan Lirik Sholawat Al Barzanji Malam Maulid Nabi Muhammad SAW di Rabiul Awal 1442 H
Banyak peristiwa penting yang dilalui Nabi Muhammad SAW di bulan ini.
Al-Habib Quraisy Baharun, pendiri Pondok Pesantren As-Shidqu Kuningan Jawa Barat mengungkapkan beberapa peritiwa penting di bulan Rabiul Awal.
Rasulullah SAW lahir ke dunia pada bulan Rabiul Awal (ulama berpendapat 12 Rabiul Awal) tepatnya tahun gajah di Mekkah Al-Mukarromah. Beliau juga wafat di Madinah pada bulan Rabiul Awal.
Baca Juga: Malam Maulid Nabi Muhammad SAW, Ini 10 Keistimewaan Bulan Maulid Rabiul Awal 1442 H
Selain itu, ada juga peristiwa agung lain seperti hijrah Rasulullah SAW dari Mekkah ke Madinah yang juga terjadi pada bulan ini.
Berangkat dari Makkah Al-Mukaromah bersama Sahabat Abu Bakar RA, Rasulullah tiba di Kota Yatsrib, sebelum berganti nama menjadi Madinah pada bulan Rabiul Awal.
Baca Juga: 7 Ucapan Maulid Nabi Muhammad SAW disertai Gambar yang Cocok untuk Keluarga dan Orang Terdekat
Juga peristiwa turunnya wahyu pertama pada Rasulullah berupa ru'ya al-Shodiqoh (mimpi yang benar). Para ulama sepakat bahwa peristiwa turunnya wahyu pertama tepat saat Rasulullah berusia 40 tahun, dan ini terjadi pada bulan Rabi'ul Awal.
Baca Juga: 7 Gambar Maulid Nabi Muhammad SAW Tahun 2020 Cocok Buat Keluarga dan Orang terdekat
"Selamat merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW. Publik figur itu adalah Muhammad SAW, maka mari membumikan ketauladanan Rasulullah ke seluruh aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara," kata ulama yang juga murid Ulama besar Yaman, Habib Umar bin Hafidz.***
