Sebelum memulai puasa, konsultasikan dengan ulama atau cendekiawan agama untuk memastikan kesahihan niat dan menjalankan ibadah dengan benar sesuai ajaran Islam.
Dengan pemahaman yang baik, umat Islam dapat menjalankan puasa Rajab sekaligus qadha Ramadan dengan penuh keikhlasan dan mendapatkan berkah dari Allah SWT.
Adapun ketentuan mengqadha puasa Ramadhan wajib memasang niat puasa qadhanya di malam hari. Hal itu sebagaimana dijelaskan oleh Syekh Sulaiman Al-Bujairimi dalam Hasyiyatul Iqna’-nya sebagai berikut:
Puasa Rajab sebagaimana puasa sunnah lainnya sah dilakukan dengan niat berpuasa secara mutlak, tidak disyaratkan ta’yin (menentukan jenis puasanya).
Misalkan dengan niat “Saya niat berpuasa karena Allah”, tidak harus ditambahkan “karena melakukan kesunnahan puasa Rajab”.
Sementara puasa qadha’ Ramadhan tergolong puasa wajib yang wajib ditentukan jenis puasanya, misalkan dengan niat “Saya niat berpuasa qadha Ramadhan fardlu karena Allah”.
Menggabungkan niat puasa Rajab dengan puasa qadha’ Ramadhan hukumnya diperbolehkan (sah) dan pahala keduanya bisa didapatkan.
Bahkan menurut Syekh al-Barizi, meski hanya niat mengqadha’ puasa Ramadhan, secara otomatis pahala berpuasa Rajab bisa didapatkan.
berikut ini adalah lafal niat qadha puasa Ramadhan: