Kalau telah memasuki pertengahan Syaban, maka janganlah kalian berpuasa. (Dishahihkan oleh Al-Albany dalam Shahih Tirmizi, 590)
Namun, terdapat hadits lain yang memperbolehkan terkait sunnah puasa Syaban, diantaranya
Al-Bukhari no.1970 dari 'Aisyah radhiallahu 'anha
لَمْ يَكُنِ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَصُومُ شَهْرًا أَكْثَرَ مِنْ شَعْبَانَ، فَإِنَّهُ كَانَ يَصُومُ شَعْبَانَ كُلَّهُ
Terjemahan
"Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tidak pernah berpuasa dalam satu bulan lebih banyak dari (puasa di) bulan Sya'ban. Sesungguhnya beliau berpuasa Sya'ban seutuhnya."
Kemudian, hadis lain yang memperbolehkan menjalankan puasa, yaitu.
لا تَقَدَّمُوا رَمَضَانَ بِصَوْمِ يَوْمٍ وَلا يَوْمَيْنِ إِلا رَجُلٌ كَانَ يَصُومُ صَوْمًا فَلْيَصُمْهُ