Khutbah Jumat Bulan Rajab Bahasa Jawa Bisa PDF, Naskah Teks Khutbah Jumat dalam Basa Jawa Singkat Penuh Makna

- 27 Januari 2023, 08:59 WIB
Teks Singkat Khutbah Jumat Tema Bulan Rajab Terbaru, Tema Rajab Bulan Istimewa dan Cara Meraih KeberkahannyaKhutbah Jumat Bulan Rajab Bahasa Jawa Bisa PDF, Naskah Teks Khutbah Jumat dalam Basa Jawa Singkat Penuh Makna
Teks Singkat Khutbah Jumat Tema Bulan Rajab Terbaru, Tema Rajab Bulan Istimewa dan Cara Meraih KeberkahannyaKhutbah Jumat Bulan Rajab Bahasa Jawa Bisa PDF, Naskah Teks Khutbah Jumat dalam Basa Jawa Singkat Penuh Makna /Pixabay

Hadirin jamaah Jumat rahimakumullah...

Alhamdulillah, saat meniko kitha masih wonten ing salah satu bulan mulia, inggih meniko bulan Rajab tahun 1440 H. Kata Rajab meniko berasal dari kata “tarjib” ingkangn artosipun agung lan mulia. Selain Rajab, wonten 3 bulan lain ingkang diberikan keistimewaan oleh Allah, inggih meniko, yaitu Muharram, Dzulhijjah, Dzulqa’dah, dan Rajab.

Wonten ing kitab al-Ghuniyah, Syekh Abdul Qodir Al Jailani, menyebutkan beleh Rajab terdiri dari tiga huruf, inggih meniko Ra’, Jim, lan Ba’.
Ra’ adalah Rahmatullâh (rahmat Allah),
Jim adalah Jûdullâh (kemurahan Allah),
dan Ba’ adalah Birrullâh (kebaikan Allah).
Maksud ipun inggih meniko, mulai awal ngantos akhir bulan Rajab, Allah SWT melimpahkan tiga anugerah kepada hamba-hamba-Nya, yaitu limpahan rahmat, kemurahan, dan kebaikan dari Allah SWT.

Kemuliaan bulan Rajab semakin bertambah kaleyan terjadinya peristiwa isra’ dan mi’raj Nabi Muhammad SAW dari dari Masjidil Haram - Makkah menuju Masjidil Aqsho - Palestina.
Peristiwa meniko diabadikan Allah dalam surat al-Isra’ ayat 1:

سُبْحٰنَ الَّذِيْٓ اَسْرٰى بِعَبْدِهٖ لَيْلًا مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ اِلَى الْمَسْجِدِ الْاَقْصَا الَّذِيْ بٰرَكْنَا حَوْلَهٗ لِنُرِيَهٗ مِنْ اٰيٰتِنَاۗ اِنَّهٗ هُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ

Artinya: Maha-Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjid Aqsho yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.

Peristiwa tersebut juga mendapat penjelasan dalam Shahih Bukhari, juz 5 halaman 52. Nabi Muhammad SAW bertemu dengan Allah SWT. Allah SWT memerintahkan Nabi untuk melaksanakan shalat fardlu sebanyak lima puluh rakaat setiap hari.

Nabi menerima dan kemudian kembali pulang, dalam perjalanan, Nabi Muhammad SAW bertemu dengan Nabi Musa AS, Nabi Musa mengingatkan bahwa umat Nabi Muhammad tidak akan mampu dengan perintah shalat lima puluh kali sehari, Nabi Musa mengatakan, umatku telah membuktikannya.

Lalu meminta kepada Nabi Muhammad untuk kembali pada Allah SWT, mohonlah keringanan untuk umatmu. Kemudian Nabi menghadap kepada Allah dan diringankan menjadi shalat sepuluh kali.

kemudian Nabi Muhammad kembali kepada Nabi Musa, dan Nabi Musa mengingatkan sebagiamana yang pertama. Kembali Nabi menghadap Allah hingga dua kali, dan akhirnya Allah mewajibkan shalat lima waktu.

Halaman:

Editor: Sugiharto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x