Maulid Nabi Muhammad SAW: Sejarah Maulid Nabi Muhammad SAW

- 23 September 2022, 18:31 WIB
Ilustrasi Maulid Nabi Muhammad SAW: Sejarah Maulid Nabi Muhammad SAW
Ilustrasi Maulid Nabi Muhammad SAW: Sejarah Maulid Nabi Muhammad SAW /Pixabay/pinterastudio

Portal Kudus – sebentar lagi kita akan memasuki bulan Rabiul Awal. Bulan Rabiul awal sendiri merupakan bulan ketiga dalam kalender Hijriyah.



Bulan Rabiul Awal menjadi salah satu bulan paling istimewa menurut umat Islam. Pasalnya pada bulan Rabiul Awal ini nabi Muhammad SAW lahir ke dunia.

Nabi Muhammad lahir pada 12 Rabiul Awal tahun 570 Masehi, yang pada tahun tersebut juga disebut sebagai tahun gajah.

Baca Juga: Maulid Nabi Muhammad SAW: Dalil Tentang Maulid Nabi Muhammad SAW

Kemudian, semenjak itu, setiap tanggal 12 Rabiul awal banyak umat Islam akan memperingati hari kelahiran sang Rasulullah yang kemudian disebut sebagai perayaan maulid nabi. Meski sebagian beranggapan bahwa hal tersebut merupakan bid’ah.

Lantas bagaimana mulanya, hingga perayaan maulid nabi Muhammad SAW bisa terus bertahan sampai sekarang?

Sejarah perayaan maulid nabi Muhammad SAW

Baca Juga: 2022: SKOR Persib Bandung vs Borussia Dortmund Laga Uji Coba pada November-Desember 2022 Dinantikan Netizen
Pelopor perayaan maulid nabi


Perayaan maulid nabi tidak pernah dilakukan saat masa para sahabat, tabi’in, tabi’t tabi’in, hingga pada masa empat imam mazhab. Lantas dari mana asalnya perayaan terhadap maulid nabi ini?.

Banyak yang beranggapan bahwa, perayaan maulid nabi dimulai pada masa pemerintahan Shalahudin Al-Ayubi. Kala itu, Shalahudin Al-Ayubi menganjurkan kepada setiap orang untuk memperingati hari lahir nabi Muhammad SAW untuk meningkatkan semangat berjihad.

Baca Juga: 40 CONTOH Soal PTS Kimia Kelas 10 Semester 1 Kurikulum Merdeka Tahun 2022 Beserta Kunci Jawabannya

Meskipun demikian, masih banyak pihak yang beranggapan bahwa Shalahudin Al-Ayubi bukanlah pelopor dari perayaan maulid nabi. Hal ini karena banyak pihak yang menyatakan bahwa tidak ada catatan sejarah mengenai hal tersebut.

Menurut beberapa ahli sejarah Islam yang lain, perayaan maulid nabi justru dilakukan pada masa dinasti Ubadiyun yang kemudian juga lebih dikenal sebagai dinasti Fatimiyah.

Menurut seorang tokoh sejarah Islam, pada masa dinasti Fatimiyah sering kali diadakan berbagai macam perayaan, mulai dari tahun baru, hari asyuro, hari pertama bulan rajab, dan masih banyak lagi, termasuk prayaan maulid nabi Muhammad SAW.

Baca Juga: 4646, 599 dan 323 Artinya Apa? Berikut Penjelasan Kode Intim 4646, 599 dan 323 yang Viral di TikTok

Perayaan maulid nabi oleh Khalifah Al Mu’iz Li Dinillah
Khalifah Al Mu’iz LI Dinillah, merupakan seorang khalifahya yang berasal dari dinasti Fatimiyah.

Pada masa kekhalifahannya, perayaan maulid nabi mulai dilakukan. Setelah masa jabatannya, perayaan tersebut kemudian dilarang oleh Al-Afdhal bin Amir al-Juyusy dan kembali marak pada masa Amir li Ahkamillah pada 524 H.

Perayaan maulid nabi oleh Raja Al-Mudhaffar
Setelah masa kekhalifahan, orang yang pertama kali diketahui merayakan maulid nabi adalah Raja Raja Al-Mudhaffar Abu Sa`id Kukburi ibn Zainuddin Ali bin Baktakin

Baca Juga: CONTOH Soal PTS Biologi Kelas 11 Semester 1 dan Kunci Jawaban, Latihan Soal Biologi Kelas 11 Semester 1 2022

Pada masa pemerintahannya, maulid nabi dirayakan dengan sangat meriah. Bahkan sebagian orang percaya bahwa lebih dari 300 ribu dinar dikeluarkan untuk bersedekah oleh sang raja dalam peringatan maulid nabi tersebut.

Namun, hal ini tentu saja dilakukan dengan tujuan untuk menbangun semangat dan juga meningkatkan kecintaan kepada nabi Muhammad SAW.***

 

Editor: Sugiharto

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x