Medan magnet ini menjebak elektron dan partikel bermuatan listrik lainnya dalam sabuk intens yang secara teratur akan meledakkan bulan dan cincin planet dengan radiasi lebih dari 1.000 kali tingkat mematikan bagi manusia.
Radiasinya pun cukup parah untuk merusak, bahkan pesawat ruang angkasa seperti probe Galileo milik NASA yang terlindung sangat baik dan berat, dapat hancur diakibatkan oleh radiasi medan magnet Planet Jupiter.
Kamera pelacak bintang pada pesawat ruang angkasa Juno milik NASA, telah menangkap pemandangan cincin samar dari Planet Jupiter pada 27 Agustus 2016 lalu.
Bintang terang di atas cincin utama merupakan Betelgeuse, sedangkan sabuk Orion dapat dilihat di kanan bawah.
Magnetosfer Planet Jupiter membengkak sekitar 600.000-2 juta mil (1 juta hingga 3 juta km) kearah Matahari dan meruncing ke ekor yang memanjang lebih dari 600 juta mil (1 miliar km) di belakang Planet Jupiter.
Titik Merah pada Planet Jupiter
Terkenal juga dengan Bintik Merah Besar (The Great Red Spot) pada Planet Jupiter, yang menurut NASA, The Great Red Spot merupakan badai raksasa yang berlangsung lebih dari 300 tahun.
Dan ukurannya dipastikan dua kali lebih luar dari Planet Bumi, ujungnya berputar berlawanan arah jarum jam yang menjadikannya sebagai jenis badai antisiklon, di sekitar pusatnya dengan kecepatan sekitar 270-425 mph (30-680 kpj).
Warna badai yang bervariasi dari merah bata hingga sedikit coklat kemungkinan berasal dari sejumlah kecil belerang dan fosfor dalam kristal amonia di awan Planet Jupiter.