Khutbah Idul Fitri 2022 Tentang Renungan Idul Fitri Pasca Pandemi

- 24 April 2022, 17:00 WIB
Ilustrasi Khutbah Idul Fitri 2022 Tentang Renungan Idul Fitri Pasca Pandemi
Ilustrasi Khutbah Idul Fitri 2022 Tentang Renungan Idul Fitri Pasca Pandemi /pexels.com/Pixabay.

Ibarat kendaraan mewah, pasca Ramadhan, manusia adalah habis melakukan perbaikan total, atau “turun mesin”, sudah semestinya harus dijaga, agar jangan kembali rusak hanya dalam hitungan detik, setelah keluar dari “bengkel spesialis” bernama Ramadhan.

Keagungan dan “kesaktian” bulan Ramadhan sebenarnya dapat menjadikan kita manusia yang unggul dan terdepan. Karena dengan puasa saja, belum lagi dengan ibadah yang lain, menjadi media untuk meningkatkan kualitas diri, yaitu dengan shaum (menahan diri) dari perbuatan yang tidak baik. Melalui puasa kita menjadi manusia yang taat dan berkualitas. Melalui puasa juga kita akan menjadi manusia yang cerdas secara intelektual maupun spriritual.

“Kesaktian” Ramadhan mampu menghantarkan umat Muhammad untuk bersalto melompat ke posisi terjauh yang ini tidak bisa dilakukan pada bulan-bulan lain. Sudah maklum, ibadah sunnah di bulan Ramadhan bernilai ibadah wajib, satu ibadah wajib bernilai 70 hingga 700 ibadah wajib.

Baca Juga: 15 Film Horor yang Dipercaya telah Dikutuk, Ada Annabelle dan The Nun

Jama’ah shalat ‘Idul-Fithri yang berbahagia…
Malam al-Qodr (malam seribu bulan) juga hanya ada di bulan Ramadhan yang bernilai lebih dari seribu bulan (83 th lebih 4 bln). Sebagai contoh, seorang yang berjumpa dengan Ramadhan 10 kali saja yang berarti menemui malam al-Qodr 10 kali, maka sama dengan ia “bersalto” melompati umurnya sendiri hingga seperti berumur 833 tahun lebih 4 bulan yang digunakan untuk beramal sholih. Belum lagi “kesaktian” bulan Ramadhan yang lain, seperti puasa wajib, shalat terawih, zakat fitrah dan lain-lain.

“Lompatan” besar bagi umat Muhammad bersama Ramadhan inilah rupanya yang menjadikan juara pertama di yaumul hisab. Sebab, amal umat Nabi Muhammad lebih banyak dibanding dengan umat-umat terdahulu yang berumur panjang-panjang.

Jama’ah shalat ‘Idul-Fithri yang berbahagia…
Rangkaian ibadah Ramadhan kita sempurnakan dengan membayar zakat fitrah. Imam Waki’ bin Jarrah, gurunya imam As-Syafi’i, mengibaratkan zakat fitrah dengan sujud sahwi. Beliau berkata:

زَكَاةُ الْفِطْرِ لِشَهْرِ رَمَضَانِ كَسَجْدَةِ السَّهْوِ لِلصَّلَاةِ. تَجْبُرُ نَقْصَ الصَّوْمِ كَمَا يَجْبُرُ السُّجُوْدُ نَقْصَ الصَّلَاةِ. (إعانة الطالبين الجزء الثاني ص 167)

Baca Juga: Arti dan Asal Usul Nama Bulan Ramadhan, Kaum Muslim Harus Tahu

“(Fungsi) zakat fitrah untuk Ramadhan seperti (fungsi) sujud sahwi untuk shalat. Zakat fitrah menambal kekurangan atau cacatnya puasa sama halnya sujud sahwi menambal kekurangan atau cacatnya shalat.”

Halaman:

Editor: Ahmad Khakim

Sumber: KhutbahSingkat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah