Baca Juga: 8 Doa dalam Al Quran Surah Al Baqarah, Ada Doa Diberi Anak hingga Diangkat dari Beban Hidup
Perkumpulan itu bertujuan untuk menentukan nama-nama bulan dalam kalender Qomariyah agar terjadi kesamaan, sehingga memudahkan mereka dalam urusan perdagangan.
Dari perkumpulan itu, lahirlah 12 nama bulan yaitu: Muharram, Shafar, Rabi'al-Awwal, Rabi'al-Tsani, Jumadil Ula, Jumadil Tsaniyah, Rajab, Sya'ban, Ramadhan, Syawwal, Dzulqa'dah, dan Dzulhijjah.
Karena orang-orang Arab saat itu tidak tahu bulan apa yang pertama, maka masih belum ada penomoran bulan.
Penomoran bulan baru lahir pada masa Khalifah Umar bin Khaththab yang mengeluarkan kebijakan untuk membuat kalender Islam, yaitu kalender Hijriah.
Baca Juga: Apakah Boleh Suntik Vaksin saat Puasa? Simak Penjelasan Hukumnya di Sini
Bulan Muharram ditetapkan sebagai bulan pertama kalender Islam yang kita kenal hingga sekarang.
Dalam buku "Essentials of Ramadan, The Fasting Month" karya Tajuddin Shuaib disebutkan, bulan Ramadhan tak lagi selalu bertepatan dengan musim panas setelah umat Islam mengembangkan kalender berbasis bulan (Qamariyah), yang rata-rata 11 hari lebih pendek dari kalender berbasis matahari (kalender Masehi).
Panasnya bulan Ramadhan lebih dipahami orang secara metaforik atau kiasan.
Sebab, orang yang berpuasa pada bulan Ramadhan merasakan tenggorokan panas karena kehausan.
Dari akar kata "Romadh", Ramadhan digunakan untuk mengisyaratkan sensasi panas saat seseorang kehausan.