Baca Juga: Nama Bayi Perempuan Modern Dua Suku Kata Awalan Huruf A 2022 Cantik Beserta Artinya
Yang lebih keliru, adalah membaca “romadhona” dan “haadzihis sanati” seperti berikut:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هَذِهِ السَّنَةِ لِلّه تَعَالَى
Nawaitu shouma ghodin ‘an adaai fardli syahri romadhoona haadzihis sanati lillaahi ta’aala.
Secara kaidah nahwu, bacaan tersebut salah, karena tarkib lafaz Ramadhan dan “haadzihis sanah” tidak jelas.
Di dalam Kitab I’anatu at-Tholibin, juz 2/253, dijelaskan sebagai berikut :
يُقْرَأُ رَمَضَانِ بِالْجَرِّ بِالْكَسْرَةِ لِكَوْنِهِ مُضَافًا إِلَى مَا بَعْدَهُ وَهُوَ إِسْمُ اْلإِشَارَة
“Romadhon dibaca jer dengan kasroh karena statusnya menjadi mudlof kepada kalimat setelahnya yaitu isim isyaroh.”
Baca Juga: Apa Arti Ramadhan Kareem? Ternyata Ini Arti Ramadhan Kareem, Simak Penjelasannya Disini
Namun, meski bacaan niat puasa Ramadhannya salah, hukum puasanya tetap sah.
Walaupun terjadi kesalahan harokat, selama yang dikehendaki adalah niat puasa Ramadhan tahun ini maka puasa yang dijalankan tetap sah.