Peristiwa Nisfu Syaban?, ini 4 Peristiwa Penting di Bulan Syaban

- 17 Maret 2022, 15:09 WIB
Besok malam Nisfu Sya'ban 2022, jangan ketinggalan jalankan amalan yang disunnahkan
Besok malam Nisfu Sya'ban 2022, jangan ketinggalan jalankan amalan yang disunnahkan //mohamed_hassan/pixabay.com

Portal Kudus - Bulan Syaban 2022 telah jatuh pada 4 maret 2022. Bulan Syaban merupakan bulan sebelum masuk ke Bulan Ramadhan.

Malam Nisfu Syaban adalah momen mulia yang ditunggu Umat Islam Indonesia di Bulan Syaban.

Nisfu Syaban merupakan pertengahan pada Bulan Syaban yang mulia. Pada Negara Arab, Nisfu Syaban dikenal dengan istilah Laylatul Bara’ah atau Laylatun Nisfe min Sha’ban.

Sedangkan di Indonesia dan negara berbahasa Melayu dikenal dengan istilah Nisfu Syaban.

Baca Juga: Keutamaan dan Amalan Malam Nifsu Sya’ban

Kejadian di Bulan Syaban cukup banyak, dilansir dari beberapa sumber berikut 4 peristiwa di Bulan Syaban :

1. Perubahan Arah Kiblat

Pada Bulan Syaban, Allah memerintahkan Nabi Muhammad SAW untuk merubah arah kiblat pada malam Selasa Bulan Syaban dan bertepatan dengan malam Nisfu Sya’ban.

Hal tersebut menurut Al-Qurthubi ketika menafsirkan Surat Al-Baqarah ayat 144 dalam Kitab Al-Jami’ li Ahkamil Qur’an dengan mengutip pendapat Abu Hatim Al-Basti.

Nabi Muhammad SAW sudah menunggu-nunggu perubahan arah kiblat.

Perubahan arah kiblat itu seperti tercantum dalam Surat Al-Baqarah ayat 144 berikut :

قَدْ نَرَى تَقَلُّبَ وَجْهِكَ فِي السَّمَاءِ فَلَنُوَلِّيَنَّكَ قِبْلَةً تَرْضَاهَا فَوَلِّ وَجْهَكَ شَطْرَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ

Artinya : Sungguh Kami melihat wajahmu kerap menengadah ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkanmu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah wajahmu ke arah Masjidil Haram.

Pada kejadian ini perubahan arah kiblat dari Masjidil Aqsha ke Masjidil Haram.

Baca Juga: Amalan Nisfu Syaban dan Doa 2022

2. Rekapitulasi Keseluruhan Amal kepada Allah SWT

Pada Bulan Syaban, semua amal kita diserahkan kepada Allah SWT. Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Maliki mengutip hadits riwayat An-Nasa’i yang meriwayatkan dialog Usamah bin Zaid dan Nabi Muhammad SAW :

“Wahai Nabi, aku tidak melihatmu berpuasa di bulan-bulan lain sebagaimana engkau berpuasa di bulan Sya’ban?”

Kemudian Rasulullah SAW menjawab, “Banyak manusia yang lalai di Bulan Syaban. Pada bulan itu semua amal diserahkan kepada Allah SWT. Dan aku suka ketika amalku diserahkan kepada Allah, aku dalam keadaan puasa.”

3. Penurunan Ayat Anjuran untuk Bersholawat kepada Rasulullah SAW

Turunnya ayat anjuran untuk bersholawat untuk Nabi Muhammad SAW ini terkandung pada Surat Al-Ahzab ayat 56 :

إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا

Artinya: "Sungguh Allah dan para malaikat-Nya bersholawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, sholawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya."

Baca Juga: Doa Malam Nisfu Syaban Arab, Latin, dan Artinya, Berikut Amalan dan Bacaan Di Malam Nisfu Syaban

4. Penentuan Umur

Bulan Syaban menjadi bulan penentuan umur masing-masing makhluk hidup oleh Allah SWT, Rasulullah SAW bersabda :

"Sesungguhnya Allah mencatat di Bulan Syaban setiap diri yang mati di tahun itu (dicatat ajalnya), maka aku suka datangnya ajalku sedangkan aku dalam keadaan berpuasa." (HR. Abu Ya'la)

Namun keputusan Allah SWT tidak ditentukan oleh waktu dan tempat. Bisa saja penentuan umur terjadi pada Bulan Syaban, dan sebaliknya bisa juga tidak. Wallahualam bishawab.***

Editor: Ahmad Khakim


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x