Sidratul Muntaha berasal dari kata Sidrah dan Muntaha
Berdasarkan penjelasan dalam Ta’liqat ‘ala Shahih Muslim (Muhamad Fuad Abdul Baqi, 1/145), dijelaskan bahwa Sidrat al-Muntaha berasal dari kata sidrah dan muntaha.
Sidrah memiliki arti pohon Bidara, sedangkan muntaha memiliki arti tempat berkesudahan, sebagaimana kata ini dipakai dalam ayat berikut:
“ Kemudian akan diberi balasan kepadanya dengan balasan yang paling sempurna, dan bahwasanya kepada Tuhanmulah kesudahan (segala sesuatu). (An-Najm, 53:41-42) ”
Dengan demikian, secara bahasa, Sidratulmuntaha artinya adalah pohon Bidara tempat berkesudahan.
Disebut demikian dikarenakan tempat ini tidak bisa dilewati lebih jauh lagi oleh manusia dan merupakan tempat diputuskannya segala urusan yang naik dari dunia di bawahnya maupun segala perkara yang turun dari atasnya.
Istilah ini disebutkan sekali dalam Al-Qur'an, yaitu pada ayat:
“ ...(yaitu) di Sidratil Muntaha. (An-Najm, 53:14)”