Kelima, menahan lisan dari segala perkara yang sia-sia, apalagi perkara haram.
Sesungguhnya terdapat malaikat yang selalu menulis segala ucapan manusia, termasuk yang tak ada gunanya.
Keenam, menahan diri dari segala hal yang tak sejalan dengan hikmah puasa seperti berlebihan dalam makanan atau minuman.
Tidak melakukan berbagai hal yang didasari atas dasar nafsu belaka. Hendaknya setiap kegiatan kita didasari atas niat beribadah kepada Allah dan meninggalkan maksiat.
Ketujuh, memperbanyak sedekah terhadap sesama.
مَنْ فَطَّرَ صَائِمًا، كُتِبَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ، إِلَّا أَنَّهُ لَا يَنْقُصُ مِنْ أَجْرِ الصَّائِمِ شَيْءٌ
“Siapa saja yang memberi makanan berbuka kepada seorang yang berpuasa, maka dicatat baginya pahala seperti orang puasa itu, tanpa mengurangi sedikit pun pahala orang yang berpuasa tersebut,” (HR Ahmad).
Kedelapan, memperbanyak i'tikaf di masjid.
Alangkah baiknya I’tikaf dilakukan sebulan penuh atau yang lebih utama mengambil 10 hari terakhir pada bulan Ramadahan.
Kesembilan, mengkhatamkan Al-Quran setidaknya sekali selama bulan Ramadan.