Network
Portal Kudus - Zakat fitrah merupakan kewajiban yang harus ditunaikan seorang muzaki untuk mengeluarkan satu sha' atau senilai 2,5 kilogram beras dan bahan pokok lainnya atau 3,5 liter beras sesuai dengan konsumsi perhari orang.
Zakat fitrah ditunaikan sekali dalam setahun sebelum dilakukan Sholat Idul Fitri.
Dalam akhir waktu ini, sudah banyak lembaga amil zakat fitrah di Indonesia yang bisa menjadi wadah penyaluran zakat fitrah.
Baca Juga: VIRAL Ada Apa di Tanggal 22 Februari 2022? Ini Jawaban Ada Apa Dengan Tanggal 22 Februari 2022, Cek Disini
Masyarakat juga bisa menyalurkan zakat fitrahnya melalui pengurus amil masjid di lingkungannya.
Lalu bagaimana jika memberikan zakat fitrah langsung kepada orang tua/janda?, tanpa melalui masjid. Mana yang lebih baik?
Dilansir dari YouTube Ustadz Abdul Somad Official. UAS (sapaan Ustadz Abdul Somad) menjelaskan jika dulu pada jaman nabi, pagi sebelum menjalankan Sholat Idul Fitri. Nabi mengambil gandum satu sha', lalu menyerahkan ke fakir miskin.
Baca Juga: Libur Nasional 2022 Peringatan Isra Miraj Apakah Digeser? Berikut Informasinya
Namun, jika cara seperti nabi di atas diterapkan sekarang maka akan memungkinkan fakir miskin tidak mendapat bagian secara rata.
Sebab bisa jadi fakir miskin yang tetangganya banyak, atau lingkungannya sejahtera, ia akan mendapat banyak zakat.
Sedangkan fakir miskin yang lingkungannya sepi dan kurang sejahtera, maka ia mendapat sedikit zakat.
Baca Juga: Bingung Sama lauk di Rumah? Berikut Resep Ceker Ayam Pedas bahan Sederhana Menjadi Enak
Faktor inilah yang lebih baiknya jika berzakat bisa disalurkan di lembaga amil zakat, seperti salah satunya di masjid sekitar.
Masjid sebelum melakukan pembagian zakat fitrah, harus memastikan sudah mendata semua orang yang berhak mendapat zakat di lingkungan sekitar.
Hal ini untuk memastikan agar jumlah/besaran zakat yang terbagi akan adil diterima fakir miskin di lingkungan sekitar.***
