Ketika Waria Meninggal, Bagaimana Cara Mengurus Jenazahnya? Ini Penjelasan Buya Yahya

- 15 Februari 2022, 04:07 WIB
Buya Yahya
Buya Yahya /Tangkap layar YouTube/Al Bahjah TV.
Portal Kudus - Berikut ini merupakan penjelasan Buya Yahya tentang mengurus jenazah waria ketika meninggal.
 
Dalam sebuah mejelis ta'lim ada seorang jamaah bertanya kepada Buya Yahya.
 
"Buya apakah pria yang sudah dioperasi menjadi waria dan menjadi wanita sepenuhnya tatkala wafat apakah dikuburkannya secara lelaki atau wanita?, dan saat dimandikan apakah waria dimandikan oleh pengurus wanita atau lelaki?", tanya jamaah dikutip Portalkudus.com dari tayangan video dikanal YouTube Al-Bahja TV yang diunggah pada 27 Januari 2022
 
Buya Yahya pun menjawab,
 
"Seorang mayat, seorang laki-laki yang lahir laki-laki kemudian lalu dirubah menjadi perempuan, maka itu hanya secara dhahir saja dia seperti perempuan hakekatnya adalah tetap laki-laki".jawab Buya Yahya.
 
 
Buya Yahya menjelaskan bahwa dala hukum waris seorang waria hak warisnya tetap hak wari laki-laki.
 
Untuk merawat jenazahnya dirawat secara laki-laki karena ia bukan perempuan yang sesungguhnya.
 
Karena menurut Buya Yahya yang berubah hanya alat kelaminnya yang awalnya kelamin laki-laki dirubah menjadi kelamin perempuan.
 
Kecuali ia terbukti tentang ke laki-lakiannya atau ke perempuanya.

"Ada orang terlahir nggak jelas, apa laki-laki atau perempuan karena alat yang gak jelas dia punya, alat gak jelas ini laki laki atau perempuan", Kata Buya Yahya

Maka jika begitu biasanya berama dengan berjalannya waktu akan tampak hormon dan kelakuannya.
 
Baca Juga: 7 Hadist Tentang Keutamaan Shalat, Teks Arab dan Artinya

Kemudian disitulah disesuaikan semuanya dan dilihatkan kepada ahlinya.

"Oh dia ke laki-laki yang lebih tampak bisa diarahkan dioperasi ternyata setelah dibuka ada ternyata lebih dominan ah laki-laki maka itu benar laki-laki", ujar Buya Yahya

Namun itu bukan disengaja seperti laki-laki yang punya alat kelamin laki-laki dirubah menjadi perempuan ataupun sebaliknya.

"Kalau meninggal ya semoga Allah ampuni, yang hidup jangan tiru-tiru dia yang hidup jangan tiru-tiru karena besar dosanya besar di hadapan Allah tapi kalau sudah meninggal jangan di dosa-dosakan juga, kita doakan semoga Allah mengampuni, wong dia juga orang beriman kok", tutur Buya Yahya

"Bahkan ada Haji juga dan umrah juga.
Haji Bagaimana pusing nih, ini bu hajah atau pak hajah, nah bingung", sambung Buya Yahya.
 
Baca Juga: Amalan Setelah Doa Sholat Maghrib di Bulan Rajab 1443 H, Memasuki Tanggal 11 Sampai 20 Yang Baik Dilakukan

Hal semacam itulah yang membuat serba salah.

"Mohon jika ada yang bisa menyambungkan saya dengan teman-teman yang diuji oleh Allah dengan hal-hal semacam itu kami ingin ngobrol dengan mereka secara khusus bukan untuk dihinakan lalu dilaknat-laknat, ndak", kata Buya Yahya

Karena menurut Buya Yahya ada 1 hal yang berbeda dalam diri orang telah diuji seperti itu.
 
Ada yang perlu dibenahi entah itu mentalnya atau yang lainnya.
 
"Jadi jangan biasa mencaci-maki mengolok-olok, ini bicara hukum saja, Mohon maaf anda yang diuji dengan dengan hal tersebut bukan berarti saya mencaci anda, tidak", Jelas Buya Yahya 
 
Buya Yahya juga menuturkan ini ada bicara hukum, hukumnya selagi orang itu dulunya laki-laki terlahir dengan nama laki-laki akan tetap laki-laki biarpun sudah dirubah.
 
Jika meninggal akan tetap dirawat seperti laki-laki.
 
"Semoga Allah mengampuni semuanya, memberikan hidayah kepada semuanya yang telah meninggal, diampuni selagi dia ahli Iman, sebesar apapun dosanya semoga allah ampuni", pungkas Buya Yahya.***

Editor: Candra Kartiko Sari

Sumber: Youtube


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x