Portal Kudus - Berikut bacaan I'tidal atau doa setelah rukuk yang dilaksanakan dalam sholat fardhu maupun sunnah.
I’tidal merupakan salah satu rukun dalam ibadah sholat yang perlu ditunaikan oleh umat muslim agar amalannya dapat sah dan diterima oleh Allah SWT.
Tidak hanya membaca kalimat “Sami'allahu liman hamidah” saat melakukan I’tidal, setiap muslim juga dianjurkan untuk membaca doa lain ketika selesai membaca kalimat samiallah tadi dalam keadaan tubuh yang berdiri sempurna.
I’tidal itu sendiri merupakan gerakan berdiri setelah rukuk dalam sholat. Hal ini berdasarkan kepada adanya pendapat Abu Hurairah menceritakan, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memulai takbiratul ihram ketika berdiri tegak, kemudian takbir lagi ketika turun rukuk, kemudian membaca ‘sami’allaahu liman hamidah’ ketika bangkit i’tidal” (HR. Bukhari)
Umat muslim dianjurkan untuk melakukan gerakan i’tidal dalam waktu yang agak lama sebagimana dalam cara mensyukuri nikmat allah.
Hal ini adalah sekaligus untuk sedikit memperlama gerakan sholat, sebab sebagimana yang sering kita lihat dan lakukan adalah malah melakukan gerakan I’tidal dengan cepat.
Baca Juga: Doa Malam Jumat, Tahlil Singkat dan Doa Penutup Tahlil yang Diamalkan untuk Mendoakan Orang
Al-Barra’ bin Azib radhiyallahu ‘anhu, mengatakan: “Ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam shalat, sujud beliau, rukuk beliau, duduk diantara dua sujud, semuanya hampir sama panjangnya.” (HR. Abu Daud)
Selain memperlama I’tidal, dianjurkan juga agar melakukan I’tidal dalam posisi badan yang lurus. Hal ini berdasarkan kepada sabda Nabi shallallahu’ alaihi wasallam bersabda kepadanya:
ثم اركَعْ حتى تَطْمَئِنَّ راكعًا ، ثم ارْفَعْ حتى تَعْتَدِلَ قائمًا
“… kemudian rukuk sampai tuma’ninah dalam rukuknya, kemudian mengangkat badannya sampai berdiri lurus” (HR. Bukhari)
Baca Juga: Bacaan Dzikir Petang Tulis Latin Arab dan Artinya, Amalan dan Bacaan Dzikir Sore Hari
Bacaan doa I'tidal atau doa setelah ruku