Apa yang Dilakukan Saat I'tikaf? Begini Penjelasan Hal-Hal yang Dianjurkan Saat Sedang I'tikaf di Masjid

- 3 Mei 2021, 14:19 WIB
Apa yang dilakukan saat i'tikaf di masjid?
Apa yang dilakukan saat i'tikaf di masjid? /Ali Aropoglu/pexels.com/Ali Aropoglu

Portal Kudus - Inilah penjelasan apa yang dilakukan saat i'tikaf? Inilah hal-hal yang dianjurkan untuk dilakukan saat i'tikaf di masjid. 

Di 10 hari terakhir ramadhan, umat Islam semakin meningkatkan dan memperbanyak amal ibadah. 

Salah satu anjuran di 10 hari terakhir ramadhan, atau 10 malam terakhir Ramadhan adalah melakukan i'tikaf di masjid. 

Baca Juga: Jam Berapa Sholat Tasbih Dikerjakan? Ini Waktu Pelaksanaan dan Tata Cara Sholat Tasbih dan Bacaannya Lengkap

Banyak yang bertanya, apa yang dilakukan saat i'tikaf? Simak artikel ini hingga tuntas untuk mengetahui hal-hal yang dianjurkan dilakukan saat i'tikaf di masjid. 

Mengutip keterangan di situs Nahdlatul Ulama, secara termonologi, i'tikaf adalah berdiam diri di masjid disertai dengan niat. 

Adapun tujuan i'tikaf adalah semata-mata beribadah kepada Allah SWT. Adapun melakukan i'tikaf di 10 hari terakhir ramadhan lebih diutamakan. 

Aisyah berkata:

أَنَّ النَّبِىَّ – صلى الله عليه وسلم – كَانَ يَعْتَكِفُ الْعَشْرَ الأَوَاخِرَ مِنْ رَمَضَانَ حَتَّى تَوَفَّاهُ اللَّهُ ، ثُمَّ اعْتَكَفَ أَزْوَاجُهُ مِنْ بَعْدِهِ

“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam beri’tikaf pada sepuluh hari yang akhir dari Ramadhan hingga wafatnya kemudian isteri-isteri beliau pun beri’tikaf setelah kepergian beliau.”

Baca Juga: Apakah I'tikaf Harus di Masjid? Inilah Ketentuan I'tikaf Sambut Lailatul Qadar di 10 Hari Terakhir Ramadhan

 

apa yang dilakukan saat i'tikaf? 

Tak sedikit orang yang bertanya dan mencari tahu, apa yang dilakukan saat i'tikaf?

Mengutip keterangan di laman islam.nu.or.id, bahwa penjelasan tentang hal-hal yang dianjurkan pada saat i’tikaf dijelaskan dalam berbagai kitab turats.

Misalnya, seperti yang dijelaskan oleh Imam an-Nawawi dalam kitab al-Majmu’ ala Syarh al-Muhadzab berikut ini:  

قال الشافعي والأصحاب فالأولى للمعتكف الاشتغال بالطاعات من صلاة وتسبيح وذكر وقراءة واشتغال بعلم تعلما وتعليما ومطالعة وكتابة ونحو ذلك ولا كراهة في شئ من ذلك ولا يقال هو خلاف الأولى هذا مذهبنا وبه قال جماعة منهم عطاء والأوزاعي وسعيد بن عبد العزيز

“Imam Syafi’i dan ashab (para pengikutnya) berkata, ‘Hal yang utama bagi orang yang beri’tikaf adalah menyibukkan diri dengan ketaatan dengan melaksanakan shalat, bertasbih, berdzikir, membaca Al-Qur’an, dan menyibukkan diri dengan ilmu dengan cara belajar, mengajar, membaca, dan menulis serta hal-hal sesamanya. Tidak dihukumi makruh dalam melaksanakan satu pun dari hal-hal di atas, dan tidak bisa disebut sebagai menyalahi hal yang utama (khilaf al-aula). Ketentuan ini merupakan pijakan mazhab kita (mazhab Syafi’i), dan pendapat ini diikuti oleh golongan ulama, seperti Imam ‘Atha, al-Auza’i, Sa’id bin Abdul Aziz”

(Syekh Yahya bin Syaraf an-Nawawi, al-Majmu’ ala Syarh al-Muhadzab, juz 6, hal. 528).

Baca Juga: Tata Cara Sholat Tasbih di Bulan Ramadhan, Begini Langkah, Bacaan, Waktu Sholat Tasbih Lengkap saat Ramadhan

Keterangan tersebut menjelaskan dengan jelas apa saja yang dilakukan saat i'tikaf di masjid. 

Sementara itu, di referensi lalin, yakni kitab al-Fiqh al-Manhaji ‘ala al-Mazhab al-Imam as-Syafi’i juga dijelaskan tentang kesunnahan saat melaksanakan i’tikaf:

يستحب للمعتكف الاشتغال بطاعة الله تعالى، كذكر الله تعالى، وقراءة القرآن، ومذاكرة العلم، لأنه أدعى لحصول المقصود من الاعتكاف. الصيام، فإن الاعتكاف مع الصيام أفضل. وأقوى على كسر شهوة النفس وجمع الخاطر وصفاء النفس. أن يكون الاعتكاف في المسجد الجامع، وهو الذي تقام فيه الجمعة. أن لا يتكلم إلا لخير، فلا يشتم، ولا ينطق بغيبة، ونميمة، أو لغو من الكلام

“Disunnahkan bagi orang yang melaksanakan i’tikaf untuk melakukan beberapa hal. Pertama, menyibukkan diri dengan melaksanakan ketaatan pada Allah, seperti berdzikir, membaca Al-Qur’an dan diskusi keilmuan. Sebab melaksanakan hal-hal ini akan menuntun terhadap maksud dari pelaksanaan i’tikaf. Kedua, berpuasa. Sesungguhnya i’tikaf dalam keadaan berpuasa itu lebih utama dan, kuat dalam memecah syahwat hawa nafsu, dapat memfokuskan pikiran dan menyucikan hati.  Ketiga, melaksanakan i’tikaf di masjid jami’, yakni masjid yang didirikan shalat Jumat. Keempat, tidak berbicara kecuali perkataan yang baik. Ia tidak diperkenankan untuk mengumpat, menggunjing, adu domba, dan perkataan yang tidak ada gunanya”

(Dr. Mushtofa Said al-Khin dan Dr.  Mushtofa al-Bugha, al-Fiqh al-Manhaji ‘ala al-Mazhab al-Imam as-Syafi’i, juz 2, hal. 108)

Demikianlah tadi penjelasan apa yang dilakukan saat i'tikaf? Hal-hal yang dianjurkan dilakukan saat i'tikaf di masjid.*** 

Editor: Ulul Uliyanto

Sumber: islam.nu.or.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah