Puasa Rajab Hukumnya Bid’ah atau Sunnah? Berikut Penjelasannya

- 12 Februari 2021, 22:52 WIB
ilustrasi doa
ilustrasi doa /tangkapan layar/freepik

Lalu bagaimanakah dengan amalan puasa bulan Rajab?

Amalan puasa Rajab tidak dijelaskan dalam hadist yang dapat dipertanggungjawabkan. Namun, larangan puasa Rajab juga tidak terdapat di Al-Quran, hadits, dan ijmak.

Menurut hal tersebut, dapat diartikan bahwa puasa Rajab bukanlah bi’dah.

تنبيه) قال في كتاب الصراط المستقيم: لم يثبت عن النبي صلى الله عليه وسلم في فضل رجب إلا خبر كان إذا دخل رجب قال: اللهم بارك لنا في رجب ولم يثبت غيره بل عامة الأحاديث المأثورة فيه عن النبي صلى الله عليه وسلم كذب وقال النووي: لم يثبت في صوم رجب ندب ولا نهي بعينه ولكن أصل الصوم مندوب

Artinya: “(Peringatan) di Kitab Shiratul Mustaqim disebutkan, tidak ada riwayat yang tetap terkait keutamaan puasa Rajab dari Nabi Muhammad SAW kecuali hadits, ‘Jika masuk bulan Rajab, Rasulullah berdoa, ‘Ya Allah, berkatilah kami pada Bulan Rajab.’ Tidak ada riwayat selain ini. Bahkan hadits Rasulullah SAW terkait keutamaan Rajab umumnya dusta.’ Imam An-Nawawi  mengatakan, tidak ada riwayat perihal puasa Rajab yang berisi anjuran dan larangan secara spesifik. Tetapi ibadah puasa pada prinsipnya dianjurkan dalam agama,” (Lihat Abdur Rauf Al-Munawi, Faidhul Qadir bi Syarhi Jami‘is Saghir, [Beirut, Darul Makrifah, 1972 M/1391 H], cetakan kedua, juz IV, halaman 18).

Dari keterangan tersebut, maka dapat dikatakan jika agama Islam menganjurkan secara umum ibadah puasa di bulan dan hari apa saja kecuali hari-hari larangan puasa seperti puasa di dua hari raya Id dan hari tasyrik atau 11, 12, 13 Dzulhijjah.

Kesimpulannya, Rajab merupakan bulan yang mana umat Islam dianjurkan berpuasa.

Walaupun tidak ada dalil yang rinci, namun terdapat dalil secara umum yang menganjurkan umat Islam mengamalkan puasa di bulan atau hari-hari yang diperbolehkan termasuk Rajab.

Wallahualam. ***

Halaman:

Editor: Sugiharto

Sumber: Dari berbagai sumber, PRMN, VIU


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah