Portal Kudus - Dalam kehidupan, sudah pasti setiap orang akan menghadapi berbagai macam cobaan dan tantangan.
Seringkali, cobaan tersebut memancing kemarahan dan emosi kita, sehingga menciptakan suatu konflik dan pertengkaran dengan sesama.
Oleh karena itu, sikap dan kemampuan setiap orang untuk dapat mengendalikan amarah menjadi penting.
Baca Juga: KUMPULAN Contoh Puisi Akrostik Nama Sendiri 2023, Tema Cita-Cita dan Perjuangan Menggapai Mimpi
Di dalam agama kita diajarkan untuk sabar dan tidak mudah marah. Sebab dengan begitu, kita bisa mencegah terjadinya pertengkaran.
Menahan dan mengontrol diri dari kemarahan memang tidak mudah. Oleh karenanya, kita juga diajarkan untuk menanamkan sifat sabar dan saling mengingkatkan kepada sesama.
Tidak mudah marah dan selalu berusaha menanamkan sifat sabar kepada sesame merupakan bentuk dari mujahadah?
Baca Juga: Kapan Waktu yang Tepat untuk Berdoa? Berdoa di 5 Waktu Mustajab ini biar doa dikabulkan
Di dalam Islam, kita diajarkan untuk Mujahadah An-Nafs. Apa itu Mujahadah An-Nafs?
Mujahadah An-Nafs dibentuk dari dua kata, yaitu mujahadah dan an-nafs. Dari segi bahasa, mujahadah artinya adalah bersungguh-sungguh.
Adapun an-nafs berarti nafsu, jiwa, atau diri. Mujahadah An Nafs adalah bersungguh-sungguh mengontrol diri untuk menghindari perbuatan yang dilarang Allah.
Dalam sebuah hadits riwayat Tirmidzi, Rasulullah SAW Bersabda yang artinya:
“Orang yang cerdas adalah orang yang mampu mengendalikan dirinya (menahan hawa nafsu) dan beramal untuk kehidupan setelah mati”.***