Portal Kudus- Berikut adalah bacaan surah Al Anfal 41 lengkap dengan tulisan Arab latin dan terjemahan dalam bahasa Indonesia. Surah Al Anfal 41 sebagai landasan terkait Nuzulul Quran pada 17 Ramadhan.
Dilansir dari laman mui.or.id terdapat berbedaan pandangan terkait Nuzulul Quran atau peristiwa dengan turunnya Al Quran.
Sebagian mengungkapkan bahwa Nuzulul Quran terjadi pada 17 Ramadhan dengan wahyu pertama surah Al Alaq 1-5. Pada tahun Ke-41 dari kelahiran Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wa Salam di Gua Hira.
Kemudian pandangan kedua yakni Nuzulul Quran turun pada malam Lailatul Qadar yang berlandaskan pada Al Quran surah Addukhon ayat 3.
Lantas diambil kesimpulan bahwasanya terdapat dua proses diturunkannya Al Quran yaitu secara jumlatan wahidah (keseluruhan) dan najman najman (bertahap).
Pertama, melalui Ruhul Amiin Jibril As, Nabi Muhammad SAW menerima Wahyu Al Quran secara berangsur-angsur (mufassholat) pada kurun waktu yang berlainan selama bertahun-tahun yang diawali dengan wahyu pertama surah Al Alaq ayat 1-5 pada 17 Ramadhan yang disebut dengan Nuzulul Quran.
Kedua, malam Lailatul Qadar disebut sebagai malam mulia dimana Al Quran turun keseluruhan 30 juz (jumlatan wahidah) yang menurut ulama bekisar pada tanggal 24 Ramadhan dari Lauhul Mahfuz ke Baitul Izzah langit dunia.
Pendapat pertama mengenai Nuzulul Quran yang berlangsung pada 17 Ramadhan tersebut didasarkan pada hadits Ath-Thabarani dan Abu Syaibah, yang artinya :
“Dari Zaid bin Arqam radhiyallahu anhu berkata, ”Aku tidak ragu bahwa malam 17 Ramadhan adalah malam turunnya Al-Quran.” (HR. Ath-Thabarani dan Abu Syaibah)
Selain itu, terdapat keterkaitan antara Perang Badar dengan peristiwa Nuzulul Quranberdasarkan pada firman Allah Ta'ala surah Al Anfal ayat 41.
Adapun, Inilah teks Al Anfal 41 tulisan Arab latin dan terjemahan beserta dengan tafsir ringkas Kemenag yang dilansir dari laman resmi Quran Kemenag.
Al Anfal 41 Arab
وَٱعْلَمُوٓا۟ أَنَّمَا غَنِمْتُم مِّن شَىْءٍ فَأَنَّ لِلَّهِ خُمُسَهُۥ وَلِلرَّسُولِ وَلِذِى ٱلْقُرْبَىٰ وَٱلْيَتَٰمَىٰ وَٱلْمَسَٰكِينِ وَٱبْنِ ٱلسَّبِيلِ إِن كُنتُمْ ءَامَنتُم بِٱللَّهِ وَمَآ أَنزَلْنَا عَلَىٰ عَبْدِنَا يَوْمَ ٱلْفُرْقَانِ يَوْمَ ٱلْتَقَى ٱلْجَمْعَانِ ۗ وَٱللَّهُ عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ
Al Anfal 41 Latin
Wa'lamū annamā ganimtum min syai`in fa anna lillāhi khumusahụ wa lir-rasụli wa liżil-qurbā wal-yatāmā wal-masākīni wabnis-sabīli ing kuntum āmantum billāhi wa mā anzalnā 'alā 'abdinā yaumal-furqāni yaumaltaqal jam'ān, wallāhu 'alā kulli syai`ing qadīr
Al Anfal 41 Terjemahan
Ketahuilah, sesungguhnya apa saja yang dapat kamu peroleh sebagai rampasan perang, maka sesungguhnya seperlima untuk Allah, Rasul, kerabat Rasul, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan ibnussabil, jika kamu beriman kepada Allah dan kepada apa yang kami turunkan kepada hamba Kami (Muhammad) di hari Furqaan, yaitu di hari bertemunya dua pasukan. Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. (Q.S. Al-Anfal : 41).
Tafsir Al Anfal 41 Ringkas Kemenag
Setelah memerintahkan umat Islam memerangi orang-orang kafir jika mereka memerangi umat Islam, maka pada ayat ini Allah menjelaskan ketentuan pembagian ganimah, yang ketentuannya hanya dilakukan oleh Allah semata. Karena itu, ketahuilah, wahai orang-orang beriman, sesungguhnya segala yang kamu peroleh sebagai rampasan perang, yaitu harta yang diperoleh dari orang-orang kafir melalui pertempuran, maka seperlima untuk Allah, Rasul yang digunakan untuk kemaslahatan umat yang ditetapkan sendiri oleh beliau, kerabat Rasul, Bani Hasyim dan Bani Muattalib, anak yatim piatu, karena mereka kehilangan orang tua yang bertanggung jawab untuk membiayai hidupnya, orang miskin yang membutuhkan bantuan, dan ibnu sabil, yaitu orang yang kehabisan bekal ketika sedang dalam perjalanan. Demikian ini,
Itu dia informasi terkait surat Al Anfal ayat 41 tulisan Arab latin dan terjemahan. Al Anfal 41 sebagai dasar peristiwa Nuzulul Quran tanggal 17 Ramadhan lengkap dengan tafsir ringkas Al Anfal 41 menurut Kemenag.***