SIMAK: Bolehkah Shalat Gerhana Sendirian? Penjelasan Apakah Boleh Sholat Gerhana Bulan Sendirian di Rumah

8 November 2022, 16:45 WIB
bolehkah shalat gerhana bulan sendirian. /Alif Production/Pixabay /

Portal Kudus - Penjelasan dari pertanyaan bolehkan shalat gerhana sendirian, simak jawabannya. 

Apabila Anda sedang mencari pembahasan mengenai bolehlah shalat gerhana sendirian, temukan jawabannya berikut. 

Seperti diketahui, hari ini Selasa 8 November 2022 terjadi fenomena gerhana bulan total.

Baca Juga: SORE INI! Gerhana Bulan Mulai Jam Berapa? Cek Rincian Jadwal dan Daerah, Puncak Gerhana Jam Berapa?

Salah satu hal yang dianjurkan ketika terjadi gerhana adalah melaksanakan shalat shalat sunah gerhana atau shalat sunnah khusuf.

Fenomena gerhana bulan total hari ini menjadi salah satu bukti kebesaran dan kekuasaan Allah SWT. 

Banyak umat Islam yang bersiap untuk melaksanakan shalat sunnah gerhana hari ini. 

Lantas, bolehkah shalat gerhana sendirian?

Baca Juga: SEKARANG! Live Streaming Gerhana Bulan Hari Ini, Klik & Saksikan Fenomena Gerhana Bulan Total 8 November 2022

Mengutip dari laman jatim.nu.or.id, dijelaskan bahwa shalat sunah gerhana bulan dapat dikerjakan secara sendirian.

Adapun cara shalat gerhana bulan dapat dilakukan sebagaimana shalat gerhana ala Madzhab Syafii atau ala Madzhab Hanafi dan Madzhab Maliki.

Shalat sunah gerhana bulan bisa juga dikerjakan sendiri di rumah masing-masing. Pendapat ini dipegang oleh Madzhab Hanafi dan Madzhab Maliki.

Syekh Hasan Sulaiman Nuri dan Sayyid Alwi bin Abbas al-Maliki menyebutkan tata cara shalat gerhana bulan menurut Madzhab Hanafi dan Madzhab Maliki dalam Ibanatul Ahkam, Syarah Bulughul Maram sebagai berikut:

وقالت الحنفية صلاة الخسوف ركعتان بركوع واحد كبقية النوافل وتصلى فرادى، لأنه خسف القمر مرارا في عهد الرسول ولم ينقل أنه جمع الناس لها فيتضرع كل وحده، وقالت المالكية: ندب لخسوف القمر ركعتان جهرا بقيام وركوع واحد كالنوافل فرادى في المنازل وتكرر الصلاة حتى ينجلي القمر أو يغيب أو يطلع الفجر وكره إيقاعها في المساجد جماعة وفرادى


Artinya: Kalangan Hanafi mengatakan, shalat gerhana bulan itu berjumlah dua rakaat dengan satu rukuk pada setiap rakaatnya sebagai shalat sunah lain pada lazimnya, dan dikerjakan secara sendiri-sendiri. Pasalnya, gerhana bulan terjadi berkali-kali di masa Rasulullah SAW tetapi tidak ada riwayat yang menyebutkan bahwa Rasul mengumpulkan orang banyak, tetapi beribadah sendiri. Kalangan Maliki menganjurkan shalat sunah dua rakaat karena fenomena gerhana bulan dengan bacaan jahar (lantang) dengan sekali rukuk pada setiap kali rakaat seperti shalat sunah pada lazimnya, dikerjakan sendiri-sendiri di rumah. Shalat itu dilakukan secara berulang-ulang sampai gerhana bulan selesai, lenyap, atau terbit fajar. Kalangan Maliki menyatakan makruh shalat gerhana bulan di masjid baik berjamaah maupun secara sendiri-sendiri. (Lihat: Syekh Hasan Sulaiman Nuri dan Sayyid Alwi bin Abbas al-Maliki, Ibanatul Ahkam Syarah Bulughul Maram, Beirut, Darul Fikr, cetakan pertama, 1996 M/1416 H, juz I, halaman: 114)

Untuk menyimak tata cara shalat gerhana bulan sendirian, silakan menuju link berikut:

>> klik di sini

Wallahu a'lam.***

Editor: Al Mahfud

Tags

Terkini

Terpopuler