Khutbah Jumat Menjelaskan Tentang Jangan Senang Ketika Dipuji

30 Juli 2022, 18:48 WIB
Ilustrasi Khutbah Jumat Menjelaskan Tentang Jangan Senang Ketika Dipuji /Pixabay / Makalu.

Portal Kudus - Kita semua adalah hamba Allah dan semuanya wajib untuk menghambakan diri kepada Allah Ta'ala.

Tidak diperkenankan seorang hamba untuk menyatakan bahwasanya dirinya adalah lebih baik daripada orang lain.

Iblis yang pertama kali mengatakan dalam surat Al-A'raf ayat 12 yang artinya,

(Allah) berfirman, “Apakah yang menghalangimu (sehingga) kamu tidak bersujud (kepada Adam) ketika Aku menyuruhmu?” (Iblis) menjawab, “Aku lebih baik daripada dia. Engkau ciptakan aku dari api, sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah.”

Baca Juga: Kapan Film 12 Cerita Glen Anggara Tayang di Bioskop? Berikut Jadwal Rilis Film 12 Cerita Glen Anggara

Kita sebagai manusia tidak sepantasnya memiliki sifat sombong dan merasa lebih baik sebagaimana sifat iblis.

Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam pun juga melarang umatnya untuk mempunyai sifat suka dipuji oleh orang lain.

Dalam hadits yang dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani Rahimahullah, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda yang artinya, “jauhi oleh kalian sifat merasa suka dipuji oleh orang lain.” (HR. Ibnu Majah)

Ketika kita merasa suka dipuji, itulah yang menjadi pintu untuk riya. Sehingga kita ingin supaya ibadah kita terlihat oleh orang lain.

Baca Juga: Siapa Pemeran Alea di Series Dikta dan Hukum? Berikut Profil dan Biodata Yoriko Angeline

Kita ingin kelebihan yang dimiliki terlihat oleh orang lain, sehingga pada waktu itu kita mengharapkan pujian manusia. Padahal pujian manusia tidak ada manfaatnya untuk diri kita sama sekali.

Islam menyuruh kita hanya mengharapkan pujian Allah semata karena pujian Allah segala-galanya dibandingkan pujian manusia.***

Editor: Ahmad Khakim

Tags

Terkini

Terpopuler