Bulan Muharram, Tafsir dan Terjemahannya pada Surat At-Taubah Ayat 36

22 Juli 2022, 11:09 WIB
Bulan Muharram, Tafsir dan Terjemahannya pada Surat At-Taubah Ayat 36 /Thirdman /Pexels

Portal Kudus - Beberapa hari lagi, umat Islam akan bertemu dengan bulan Muharram. Salah satu bulan yang termasuk empat bulan haram (suci).

Penjelasan tentang bulan Muharram tercantum pada surat At-Taubah ayat 36.

Surat At-Taubah sendiri merupakan surat ke-9 di dalam Al Qur'an yang memiliki 129 ayat.

Surat At-Taubah memiliki makna pengampunan dan satu-satunya ayat yang tidak dimulai dengan kalimat basmalah.

Baca Juga: Perusahaan Jepang Diajak oleh Menteri Perekonomian untuk Kembangkan Smart City IKN

Penjelasan tentang bulan Muharram dalam ayat ke-36 surat At-Taubah yaitu,

"Sesungguhnya jumlah bulan menurut Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) dalam ketetapan Allah pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menzalimi dirimu dalam (bulan yang empat) itu, dan perangilah kaum musyrikin semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya. Dan ketahuilah bahwa Allah beserta orang-orang yang takwa."

Tafsir dari terjemahan ayat tersebut adalah sesungguhnya jumlah bulan pertahunnya (pada sisi Allah adalah dua belas bulan dalam Kitabullah) dalam Lauhul mahfuz.

Waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan suci yang disucikan, yaitu Zulkaidah, Zulhijah, Muharam dan Rajab.

Baca Juga: Begini Cara yang Benar Menyambut Awal Tahun Baru Hijriyah, 1 Muharram 1444 H

Itulah penyucian bulan-bulan yang empat tersebut (agama yang lurus) artinya agama yang mustaqim (maka janganlah kalian menganiaya dalam bulan-bulan tersebut) dengan melakukan kemaksiatan pada diri sendiri.

Sesungguhnya perbuatan maksiat yang dilakukan dalam bulan-bulan tersebut dosanya lebih besar lagi.

Dhamir (kata ganti) dalam kata “fiihinna” kembalinya bisa kepada dua belas bulan itu atau kepada empat bulan itu.

Jika kembalinya kepada dua belas bulan itu, maka maksudnya Allah ta’ala menjadikan bulan-bulan itu sebagai ukuran waktu bagi hamba agar diisi dengan ketaatan.

Baca Juga: Contoh LK 1.1 Identifikasi Masalah PPG Daljab 2022, Tersedia File Dokumen Word dan PDF

Sikap syukur kepada-Nya serta dijadikan-Nya untuk maslahat hamba. Oleh karena itu hendaknya tetap berhati-hati dengan tidak berbuat zalim di bulan-bulan itu.

Kemudian, jika kembalinya kepada empat bulan haram, yakni sebagai larangan bagi mereka berbuat zalim di bulan itu.

Meskipun kezaliman di bulan apa saja terlarang, apalagi di empat bulan haram tersebut maka lebih terlarang lagi.

Inti dari tafsir tersebut adalah kita harus melakukan amal kebaikan dan menjauhkan diri dari perbuatan terlarang di bulan apa saja, baik dalam empat bulan haram maupun bulan lainnya.

Baca Juga: Amalkan Secara Rutin, Membaca Surat Al-Kahfi di Setiap Hari Jumat, Begini Cara Membacanya

Itulah terjemahan dan tafsir tentang bulan Muharram pada Surat At-Taubah ayat 36.

Semoga bisa dijadikan perenungan dan pembelajaran bagi siapa saja yang membacanya.***

Editor: Ahmad Khakim

Tags

Terkini

Terpopuler