10 Amalan Sunnah Pada Bulan Ramadhan, Raih Pahala 10 Kali lipat di Bulan Penuh Berkah

22 Februari 2022, 17:49 WIB
twibbon ramadhan 2021 png /facebook

 

Portal Kudus – Berikut ini adalah 10 Amalan Sunnah Pada Bulan Ramadhan, Raih Pahala 10 Kali lipat di Bulan Penuh Berkah

Amalan Sunnah Pada Bulan Ramadhan ini merupakan salah satu jalan untuk mendekatkan diri kita pada Allah SWT.

Bulan Ramadhan merupakan bulan penuh berkah dimana amalan yang kita lakukan bernilai 10 kali lipat daripada hari hari biasanya.

Baca Juga: Kunci Jawaban Uji Kompetensi 7 Matematika Kelas 8 Semester 2 Halaman 113 114 115 Soal Nomor 1-13 Pilihan Ganda

Berikut Portal Kudus rangkum 10 Amalan Sunnah Pada Bulan Ramadhan dari Nu Online.

Pertama, makan sahur dan mengakhirkannya.

dari Anas bin Malik, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

Baca Juga: 6 Weton Diprediksi Kaya Tapi Akan Mendapat Cobaan Menurut Kitab Primbon Jawa

تَسَحَّرُوا فَإِنَّ فِى السَّحُورِ بَرَكَةً

“Makan sahurlah kalian karena dalam makan sahur terdapat keberkahan.” (HR. Bukhari no. 1923 dan Muslim no. 1095).

Dari Abu Sa’id Al Khudri, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

Baca Juga: Ratusan Sopir Truk dari Jepara, Kudus dan Sekitarnya Melakukan Unjuk Rasa Menolak ODOL di Terminal Jati Kudus

السُّحُورُ أَكْلُهُ بَرَكَةٌ فَلاَ تَدَعُوهُ وَلَوْ أَنْ يَجْرَعَ أَحَدُكُمْ جَرْعَةً مِنْ مَاءٍ فَإِنَّ اللَّهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى الْمُتَسَحِّرِينَ

“Makan sahur adalah makan penuh berkah. Janganlah kalian meninggalkannya walau dengan seteguk air karena Allah dan malaikat-Nya bershalawat kepada orang yang makan sahur.” (HR. Ahmad

Kedua, menyegerakan berbuka sebelum shalat maghrib

Baca Juga: Doa Angin Kencang Agar Terhindar Dari Bahaya, Lengkap Tulisan Latin dan Artinya

وَعَنْ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : لَا يَزَالُ النَّاسُ بِخَيْرٍ مَا عَجَّلُوا الْفِطْرَ  مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ

وَلِلتِّرْمِذِيِّ مِنْ حَدِيثِ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ : أَحَبُّ عِبَادِي إلَيَّ أَعْجَلُهُمْ فِطْرًا

Dari Sahl bin Sa’ad radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Manusia senantiasa berada dalam kebaikan selama mereka menyegerakan waktu berbuka.” (Muttafaqun ‘alaih).

Baca Juga: Biodata dan Profil Happy Asmara Penyanyi Dangdut Muda Indonesia, Akun Instagram, YouTube, Pacar, Umur, Zodiak,

Dalam riwayat Tirmidzi disebutkan dari hadits Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda, Allah Ta’ala berfirman, “Hamba yang paling dicintai di sisi-Ku adalah yang menyegerakan waktu berbuka puasa.”

Ketiga, membaca doa yang ma‘tsur sebelum atau setelah berbuka, antara lain dengan doa berikut:

  اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِك آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ وَعَلَيْكَ تَوَكَّلَتُ ذَهَبَ الظَّمَأُ، وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ، وَثَبَتَ الْأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ يَا وَاسِعَ الْفَضْلِ اِغْفِرْ لِي اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِي هَدَانِي فَصُمْتُ وَرَزَقَنِي فَأَفْطَرْتُ Artinya,

 “Ya Allah, hanya untuk-Mu aku berpuasa, kepada-Mu aku beriman, atas rezeki-Mu aku berbuka, hanya kepada-Mu aku bertawakal. Sungguh, rasa haus sudah sirna, urat-urat sudah basah, dan balasan sudah tetap, insya Allah. Wahai Dzat yang maha luas karunia-Nya, ampunilah aku. Segala puji hanya milik Allah Dzat yang telah memberiku petunjuk, hingga aku kuat berpuasa. Lalu Dia memberiku rezeki, hingga aku bisa berbuka.”  

Atau dengan doa berikut.

  اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِك آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ 

“Ya Allah, hanya untuk-Mu aku berpuasa, kepada-Mu aku beriman, atas rezeki-Mu aku berbuka, berkat rahmat-Mu, wahai Dzat yang maha penyayang di antara para penyayang.”

Keempat, suci dari hadast besar dengan mandi junub sebelum terbit fajar agar tidak dikhawatirkan masuknya air ke mulut, telinga, anus, dan sebagainya jika mandi setelah fajar.

Kelima, menahan lisan dari segala perkara yang sia-sia, apalagi perkara haram.

Sesungguhnya terdapat malaikat yang selalu menulis segala ucapan manusia, termasuk yang tak ada gunanya.

Keenam, menahan diri dari segala hal yang tak sejalan dengan hikmah puasa seperti berlebihan dalam makanan atau minuman.

Tidak melakukan berbagai hal yang didasari atas dasar nafsu belaka. Hendaknya setiap kegiatan kita didasari atas niat beribadah kepada Allah dan meninggalkan maksiat.

Ketujuh, memperbanyak sedekah terhadap sesama.

مَنْ فَطَّرَ صَائِمًا، كُتِبَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ، إِلَّا أَنَّهُ لَا يَنْقُصُ مِنْ أَجْرِ الصَّائِمِ شَيْءٌ

“Siapa saja yang memberi makanan berbuka kepada seorang yang berpuasa, maka dicatat baginya pahala seperti orang puasa itu, tanpa mengurangi sedikit pun pahala orang yang berpuasa tersebut,” (HR Ahmad).  

Kedelapan, memperbanyak i'tikaf di masjid.

Alangkah baiknya I’tikaf dilakukan sebulan penuh atau yang lebih utama mengambil 10 hari terakhir pada bulan Ramadahan.

Kesembilan, mengkhatamkan Al-Quran setidaknya sekali selama bulan Ramadan.

Dalam sebuah riwayat, Imam al-Syafi‘i mengkhatamkan Alquran hingga 60 kali. 

Kesepuluh, istiqamah dalam menjalankan amaliah Ramadhan dan melanjutkan amaliah-amaliah tersebut di bulan-bulan berikutnya.***

Editor: Sugiharto

Sumber: NU Online

Tags

Terkini

Terpopuler