Portal Kudus - Rabu Pungkasan 2021 Jatuh pada Tanggal Berapa? Berikut Doa, Dizikir, Amaliyah Rebo Wekasan Bulan Safar 1443 H
Rabu terakhir bulan safar disebut juga Rebo Wekasan di beberapa daerah, seperti di Jogja disebut Rabu Pungkasan atau di daerah Banten sebagai Rebo Kasan.
Rebo Wekasan merupakan sebuah tradisi di masyarakat Muslim terutama di Jawa, Sunda, Kalimantan Selatan, dan Bangka Belitung.
Baca Juga: Amalan Rebo Wekasan Bulan Safar 1443 H Menurut Sunnah yang Jatuh Pada Tanggal 6 Oktober 2021
Nama Rebo Wekasan sendiri diambil dari nama hari Rabu terakhir di bulan Safar, bulan yang beriringan dengan bulan Sya’ban.
Beberapa daerah tersebut mempercayai bahwa rabu terakhir di bulan safar itu adalah hari sial. Sehingga mereka harus melakukan ritual-ritual tertentu untuk menolak bala’ yang jatuh pada hari itu.
Sementara menurut `ulama besar, Imam Abdul Hamiid Quds, mufti dan imam Masjidil Haram Makkah pada awal abad 20 dalam bukunya “Kanzun Najah was-Suraar fi Fadail al-Azmina wasy-Syuhaar” mengatakan, “Banyak Awliya Allah yang mempunyai Pengetahuan Spiritual telah menandai bahwa setiap tahun, 320 ribu penderitaan (Baliyyat) jatuh ke bumi pada hari Rabu terakhir di bulan Safar.”
Beberapa ulama mengatakan bahwa ayat Alquran, “Yawma Nahsin Mustamir” yang artinya “Hari berlanjutnya pertanda buruk” merujuk pada hari ini.
Bulan Safar sebenarnya bukanlah bulan sial. Sebab, mitos Safar bulan sial ini sudah dibantah oleh Rasulullah Muhammad SAW yang menyatakan bahwa bulan Safar bukanlah bulan sial.
Dari Abu Hurairah r.a., Rasulullah Saw bersabda, “Tidak ada penyakit menular (yang berlaku tanpa izin Allah), tidak ada buruk sangka pada sesuatu kejadian, tidak ada malang pada burung hantu, dan tidak ada bala (bencana) pada bulan Safar (seperti yang dipercayai).”
Adapun amalan-amalan dan do’a hari Rabu terakhir di bulan safar yakni sebagai berikut:
- Disunnahkan melakukan shalat 4 raka’at
- Tata cara sholatnya dapat dilakukan secara sendiri sendiri atau ber jama’ah.
- Jumlah raka’at = 4 raka’at dengan 2 kali salam dengan bacaan setelah al fatihah :
- Surat al kautsar (17x)
- Surat al Ikhlas (5x)
- Surat al Falaq dan an Nas masing masing (1x)
- Niat Sholat : Usholli sunnatal lidaf’il balaa rokatainii lillaahi ta’ala
Baca Juga: Sholawat Tibbil Qulub Lirik dan Terjemah, Lengkap Amalan Mencegah Dari Segala Macam Penyakit
Artinya : Aku berniat shalat menghilangkan balai dua raka’at sunnat karena Allah SWT
Waktu pelaksanaannya dimulai dari hari selasa Ashar atau maghrib sampai Ashar atau maghrib hari rabu.
Sebaiknya dilakukan setelah matahari terbit atau sebelum waktu dhuha di hari rabu.
Berikut Ini Doa Malam Rabu Wekasan
اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَاإنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ.
Allahummadfa’ ‘annal ghalaa’a wal wabaa’a wal fahsyaa’a wal munkara was suyuufal mukhtalifata wasy syadaa’ida wal mihana maadhahara minhaa wa maabaathana. Mim balaadinaa indonesia khaasshataw wa saairil buldaanil muslimiina ‘aammatan yaa rabbal 'alamiin. Rabbana aatina fiddunyaa khasanah wafil aakhirati khasanah waqinaa 'adzabannaar.
Artinya: Ya Allah, hindarkanlah dari kami kekurangan pangan, cobaan hidup, penyakit-penyakit, wabah, perbuatan-perbuatan keji dan munkar, ancaman-ancaman yang beraneka ragam, paceklik-paceklik dan segala ujian, yang lahir maupun batin dari negeri kami Indonesia ini pada khususnya dan dari seluruh negeri kaum muslimin pada umumnya, Yaa Allah Tuhan Sekalian alam. Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka".
Berikut Doa Awal Bulan Safar :
Baca Juga: Amalan Rebo Wekasan Bulan Safar 1443 H Menurut Sunnah yang Jatuh Pada Tanggal 6 Oktober 2021
Selain itu dikutip Portal Kudus dari Laman Pondok Pesantren Nurul Jadid Meneruskan dari KH Zainul Muin Husni izajah dari : K. Muhammad Asyrofiy Banyuwangi Jawa Timur:
Berikut Cara membuat Rajah Rebo Wekasan
Rajah di atas ditulis pada kertas polos pada bulan Shafar, tepatnya pd hari Rabu terakhir di bulan tsb.
Setelah ditulis bacakan asma’ berikut:
1. SALAMAUN QOULAM MIN ROBBIR ROHIM X 100
2. SALAMUN ALA NUHIN FIL ALAMIN INNA KADZALIKA NAZJIL MUHSININ X 100
3. SALAMUN ALA IBROHIM KDZALIKA NAZJIL MUHSININ X 100
4. SALAMUN ALA MUSA WA HARUN INNA KADZALIKA NAZJIL MUHSININ X 100
5. SALAMUN ALA IL YASIN INNA KADZALIKA NAZJIL MUHSININ X 100
Semua asma’ diatas dibaca masing masing 100 x lalu ditiupkan pada tulisan rajah.
Cara menggunakan Rajah Rebo Wekasan
Setelah semuanya selesai, kertas dilipat persegi empat, kemudian diikatkan dengan batu krikil lalu di masukan kedalam sumber air (sumur, jeding dll)
Khasiatnya Rajah Rebo Wekasan
Diantara khasiat Rajah Rebo Wekasan adalah insyallah rajah tersebut bisa menjadi wasilah terhindar dari bala’/ untuk tolak bala’***