Jangan Dibuang! Ampas Ampas Kopi dan Ampas Teh Bisa Diolah Menjadi Pupuk Organik.

18 Februari 2021, 11:55 WIB
Ilustrasi Kopi dan Teh yang mengandung kafein.* /Pixabay

Portal Kudus – Manfaat kopi dan teh tentunya sudah tidak diragukan lagi diberbagai bidang seperti bidang kesehatan dan kecantikan.

Ekstraknya diolah menjadi berbagi jenis produk kecantikan dan banyak sekali olahan minuman dan makanan maupun sajian menu dari kedua komoditas tersebut dengan cara yang berbeda di berbagai negara.

Bahkan komoditas kopi dan teh menjadi salah satu penyumbang devisa dengan ekspor terbesar dibidang pertanian Indonesia.

Baca Juga: Pasca Putus Dengan Zoe Jackson, Aditya Zoni Menyatakan Tidak Mau Pacaran Lagi.

Pemanfaatan ampas minuman kopi menjadi pupuk sudah tidak asing lagi dalam bidang pertanian. Kedua ampas tersebut sering kali diolah menjadi pupuk bagi tanaman.

Dilansir dari Channel Youtube Bali Organik TV membagikan cara membuat pupuk menggunakan bahan dasar ampas kopi dan teh.

Sehingga teh sangat cocok digunakan untuk pemupukan di fase vegetatif. Biasanya kedua ampas kopi dan teh diolah secara terpisah.

Baca Juga: Cara Memupuk Tanaman Dengan Air Cucian Beras Dengan Benar. Tips Membuat Pupuk Dari Air Cucian Beras, Tambahkan

Tetapi dalam vlog yang berjudul “Mengolah Ampas Kopi dan Teh sebagai POC, Manfaat Serta Resiko” menampilkan modifikasi pembuatannya dengan dicampur.

Pupuk yang diolah dari ampas kopi dan teh bisa menghasilkan 2 jenis pupuk yaitu pupuk padat dan pupuk organik cair (POC).

Pengolahan ampas kopi dan teh tentunya bisa menjadi alternatif untuk menghemat pengeluaran untuk ongkos pemupukan tanaman.

“Dari data yang valid, ampas kopi memiliki kandungan N,P,K yaitu 2,1 persen untuk nitrogen, 0,1 persen untuk fosfor dan 0,3 persen untuk kalium, begitupun dengan ampas the yang kaya dengan nitrat,” kata pemiliki Channel Youtube tersebut.

Cara pembuatan pupuk dari ampas kopi dan teh juga sangat mudah dan yaitu dengan menambahkan air pada kedua ampas tersebut.

Kemudian saring air tersebut dan pisahkan dari kedua ampasnya. Air saripati dari kedua ampas tersebut dicampur dan diaduk merata.

Air dari saripati tersebut mengandung kafein yang berpengaruh tidak baik bagi media tanam jika langsung diberikan pada tanah maupun daun.

Sehingga untuk mengurangi resiko dari tingginya kadar kafein, maka pupuk dari air saripati tersebut diberikan penambahan POC dari kompos yang sudah matang dengan takaran 1 tutup botol untuk 1 liter saripati.

Lalu tutup rapat dengan pastik yang direkatkan dengan karet. Apabila terlihat kembung tutup plastik tersebut, maka bisa direnggangkan tutupnya.

Pembuatan pupuk organik cair dari saripati ampas kopi dan teh ini tidak menimbulkan banyak gas, tidak seperti proses pengolahan pupuk berbahan dasar kompos lainnya.

Sedangkan kedua ampas kopi dan teh diletakkan pada wadah beralas tisu untuk mengurangi kadar air yang masih terkandung dakam ampas tersebut.

Ampas kopi dan teh kemudian dicampur dan dijemur hingga kering tanpa fermentasi. Ampas kopi dan teh yang kering bisa digunakan sebagai pupuk padat.

Berikan pupuk padat tersebut setiap seminggu sekali dengan takaran sekitar 1 – 2 sendok pada tanaman, tergantung besar kecilnya tanaman yang akan dipupuk.

Kemudian letakkan pemberian pupuk padat dari ampas kopi dan teh tersebut diatas permukaan media tanam pada tanaman.***

Editor: Sugiharto

Tags

Terkini

Terpopuler