Network
Portal Kudus - Pemerintah El Salvador, negara pertama di dunia yang mengadopsi bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah, sedang mencari persetujuan kongres untuk menerbitkan obligasi investasi dalam cryptocurrency.
Badan legislatif yang dikendalikan pemerintah El Salvador mengumumkan pada hari Selasa malam bahwa mereka telah menerima rancangan undang-undang yang dijuluki "Undang-Undang Penerbitan Aset Digital," yang bertujuan untuk mengatur penawaran obligasi tersebut kepada investor lokal dan asing.
Proposal tersebut muncul setahun setelah Presiden Nayib Bukele mengumumkan bahwa dia akan meluncurkan apa yang disebut "obligasi gunung berapi" untuk mengumpulkan $ 1 miliar untuk membiayai proyek "Kota Bitcoin" -nya, yang termasuk membangun sebuah kota di pantai Salvador yang didanai oleh obligasi yang didukung bitcoin.
Baca Juga: EKONOMI GLOBAL Aktivitas bisnis AS melemah lebih lanjut; penurunan zona euro sedikit mereda
Bukele kemudian mengungkapkan bahwa obligasi tersebut dinamai sesuai dengan 170 gunung berapi El Salvador, yang akan menyediakan energi panas bumi untuk mendukung proyek penambangan bitcoin.
Dia awalnya mengharapkan obligasi tersebut siap diluncurkan pada awal tahun ini, tetapi menurut Menteri Keuangan Alejandro Zelaya, obligasi tersebut tertunda karena ketidakstabilan ekonomi yang berasal dari perang antara Rusia dan Ukraina.
RUU yang baru diusulkan, menurut drafnya, ditujukan untuk menciptakan Badan Pengelola Dana Bitcoin (AAB) untuk mengawasi, menjaga dan menginvestasikan dana yang diperoleh dari penawaran aset digital dan Komisi Nasional untuk Aset Digital untuk mengawasi penerbitan obligasi yang didukung bitcoin.
El Salvador, yang memiliki utang luar negeri yang tinggi dan sebagian besar bergantung pada uang yang datang dari luar negeri - terutama dari Amerika Serikat - mengadopsi mata uang kripto sebagai alat pembayaran yang sah pada bulan September 2021, dengan Bukele membenarkan langkah tersebut sebagai cara untuk membawa kemakmuran bagi negara.
