Portal Kudus - Melansir livescience.com, WHO melaporkan pada 23 Mei, penularan cacar monyet yang saat ini terjadi di Eropa dan Amerika Utara kemungkinan berasal dari Spanyol dan Belgia yang ditularkan melalui hubungan badan.
Menurut laporan WHO, sampai saat ini, ada lebih dari 100 kasus cacar monyet yang telah terjadi. Spanyol, Portugal, dan Inggris adalah negara yang memiliki paling banyak kasus penularan cacar monyet.
David Heymann, seorang epidemiologist dan penasihat WHO menjelaskan pada Associated Press bahwa cacar monyet dapat menular bila ada kontak langsung dengan luka dari seseorang yang terinfeksi. Penularan itu bisa disebabkan dari melakukan hubungan badan.
Associated Press melaporkan, di Afrika Selatan dan Tengah, cacar monyet sudah menjadi suatu endemi dan virus tersebut biasanya ditularkan dari hewan liar seperti hewan pengerat dan primata.
CDC melaporkan kasus cacar monyet yang paling banyak terjadi di Eropa hingga kini adalah para pria yang melakukan hubungan badan dengan sesama pria.
Baca Juga: BIODATA Wenny Ariani Terbaru ada Akun IG, Nama Anak, Pekerjaan, Umur, Tanggal Lahir dan Mantan Pacar
Walaupun begitu, melakukan kontak dekat dengan orang yang terinfeksi, menyentuh baju atau pun tidur di kasurnya juga dapat menularkan virus yang sedang viral ini.
CDC menjelaskan gejala-gejala cacar monyet antara lain, demam, kedinginan, kelelahan, nyeri otot, dan sakit kepala, disertai dengan pembengkakan kelenjar getah bening.
Hari pertama sampai ketiga, orang yang terinfeksi memiliki semacam ruam pada wajah lalu menyebar ke bagian tubuh lain. Bintik-bintik bewarna cokelat muda dari ruam tersebut akan menggelembung dan menjadi semacam bisul.