Network
Portal Kudus - Dikutip oleh Portal Kudus dari The Washington Post, Presiden Ukraina yang bernama Volodymyr Zelensky telah mengatakan bahwa 16.000 orang asing telah berjuang secara sukarela untuk Ukraina dalam melawan invasi Rusia.
Dalam sebuah video yang diposting di Telegram, Presiden Zelensky membentuk Legiun Internasional yang terdiri dari 16.000 relawan dari berbagai negara. Diketahui bahwa Ukrania mulai mencabut persyaratan visa bagi sukarelawan asing yang ingin memasuki negara itu dan bergabung dalam perang melawan Rusia.
“Kami tidak akan rugi apa-apa selain kebebasan kami sendiri,” kata Presiden Zelensky.
Baca Juga: Soal UTS PTS PJOK Kelas 2 Semester 2 Tahun 2022 Lengkap dengan Kunci Jawaban Pilihan Ganda dan Essay
Sebagian relawan telah bergabung dalam peperangan di Ukraina sejak 2014, pada saat golongan separatis di Ukraina yang didukung oleh Rusia merebut sebagian wilayah Donbas. Para ahli pun memperingatkan bahwa bepergian ke Ukraina tanpa pelatihan militer itu sangat berbahaya.
Masih belum jelas dari mana jumlah relawan sebanyak 16.000 itu berasal. Sejauh ini, sebagian besar relawan asing di Ukraina berasal dari negara-negara bekas Uni Soviet seperti Georgia dan Belarus. Namun, beberapa laporan media menunjukkan bahwa relawan asing tersebut berasal dari negara-negara seperti Jepang, Inggris, dan Amerika Serikat.
Baca Juga: Arti Lirik Lagu Burung Puyuh Burung Ketut Dimakan Biawak yang Viral di TikTok, Begini Penjelasannya
Kementerian Pertahanan Ukraina pun turut serta menggaungkan seruan Presiden Zelensky di Facebook, dengan mengatakan bahwa pihaknya saat ini mencari relawan perang yang memiliki pengalaman tempur, yang memiliki kewarganegaraan selain Ukraina, namun mau membela Ukraina melawan Rusia.
“Inilah waktunya untuk bertindak!”, “Bergabunglah dengan Legiun Internasional Pertahanan Teritorial!”, “Jangan kehilangan kesempatan Anda untuk menjadi bagian dari Angkatan Bersenjata yang paling berani!”, begitulah yang ditulis Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina di Facebook dalam mencari relawan.
Hanna Maliar, Wakil Menteri Pertahanan Ukraina melalui Facebook pada hari Senin, 7 Maret 2022 mengatakan bahwa ribuan orang telah maju untuk menjadi relawan perang Ukraina.
