Network
Portal Kudus – Eiger menjadi salah satu brand ternama dari Bandung yang menjadi support system bagi keberlangsungan dan perjalanan jurnalis Indonesia.
Dimana setiap liputan atau pelaporan acara selalu menemani langkah dan jejak jurnalis dimanapun berada.
Kolaborasi keduanya terangkai indah dalam acara yang digelar bersamaan dengan hari ulang tahun PRMN yang ke 4 mengangkat tema Bright Future.
Acara kolaborasi yang seru Eiger Bersama PRMN bertajuk Journalist Camp 2023 yang digelar di Green Rock selama dua hari dari 31 November 2023 sampai 1 Desember 2023, Malang Jawa Timur.
Kegiatan ini bertujuan untuk menjalin hubungan baik dan menjadi lebih dekat dengan jurnalis Indonesia. Karena telah mempercayakan Eiger menjadi sahabat petualangan dalam meliput suatau acara, khususnya acara di alam terbuka.
Selain itu kegiatan kolaborasi Eiger dan PMRN menjadi salah satu sarana untuk lebih menekankan tentang bagaimana menjadi jurnalis yang peka dan mampu mengahadapi tantangan alam, yang mampu dikendalikan dan diatasi dengan kualitas produk Eiger yang terbaik dan sesuai medan di lapangan.
Sehingga jurnalis dengan berbekal teknik peliputan yang dikuasi dengan baik, mampu dan siap berpetualang di alam luas dan terbuka.
Memiliki peran sebagai jurnalis, khsusus mereka yang berada di lapangan, membuat seorang jurnalis harus punya persiapan matang serta tahan banting di segala kondisi dan situasi apapaun di lapangan.
Sebelum terjun ke lapangan tentu membutuhkan persiapan dan bekal penting dan utama, apalagi meliput acara di lokasi alam terbuka dan dilokasi bencana.
Bukan hanya persiapa fisik dan mental, tetapi bekal dan peralatan agar keselamatan peliputan di alam bebas tetap terjaga dengan baik.
Itulah salah satu bagain terpenting dari Eiger untuk Jurnalis Indonesia dalam kolaborasi kegiatan Journalist Camp 2023 PRMN.
Sesi pertama kegiatan kolaborasi ini mengangkat tema “Preparing How We Reporting Under Extreme Conditions Disaster Coverage”, untuk memberikan bekal teknik peliputan yang baik dan benar, persiapan dan startetegi peliputan di alam terbuka”.
Dimana materi pada sesi ini disampaikan oleh pegiat alam Galih Donikara dan Djukardi "Bongkeng" Adriana perwakilan dari Eiger.
Sebagai salah satu senior pendakian gunung, Galih Donikara pernah menjadi salah satu pendaki Indonesia yang berhasil menaklukan Gunung tertinggi di dunia Gunung Everest di Nepal.
Pengamalan yang sama juga dipaparkan oleh Djukardi "Bongkeng" Adriana yang sama-sama sharing tips dan trik aman dalam melakukan pendakian dengan baik dan tepat.
Keduanya memaparkan tentang hal-hal penting yang dipersiapkan bagi pemula atau jurnalis yang hendak meliput acara dan kegiatan di lokasi bencana.
Sehingga kondisi keselamatan dan kesehatan tetap terjaga saat melakukan peliputan.
Galih Donikara menambahkan jika Eiger memiliki peran penting dan utama dalam mendukung kegiatan jurnalis agar tetap aman dan nyaman.
Berkaitan dengan alam, Eige telah menunjukkan keinginan dan kedekatan dengan alam, termasuk dengan program kegiatan Edukasi Inpsirasi GreenLigt Ekspedisi Resonsibility.
Sebagai salah satu contoh kegiatan yang sukses dilakukan adalah mengadopsi Gunung Kembang dan menjadikannya gunung terbersih di dunia.
Tidak hanya program adopsi gunung saja, Eiger juga mempunyai program alam lainnya seperti program adopsi mangrove, gunung, tebing dan Sungai.
Wujud nyata Eiger berkolaborasi denga jurnalis terlihat begitu nyata seperti dalam ekspedisi dengan berkegiatan di luar ruangan agar bisa lebih dekat dengan alam merasakan keteduhan alam, dengan kegiatan penanaman mangrove di Maros pantai Makasar.
“Persiapakan teknik dan strategi liputan di lokasi rawan bencana, dengan kata lain liputan kegiatan di alam terbuka. Sebab alam mengandung kesulitan dan manusia mengundang kerumitan. Alam bisa mengandung bahaya dan manusia mengundang bahaya. Jika kita bisa mengajak alam maka alam akan menjada kita, oleh sebab itu perlu untuk menerapakan 4 fundamental skill yang wajib untuk teman media” kata Galih saat memberikan materi sesi pertema.
Dua hal penting yang disampaikan oleh Galih Donikara menjadi bagian penting untuk dipahami dan dicerna dengan baik.
Untuk mempersiapkan bekal terbaik sebelum melakukan peliputan di lokasi rawan bencana atau alam.
Sebagai salah satu contohnya adalah, saat akan melakukan pendakian harus mempersiapkan mental dan fisik yang prima, bekal makanan yang cukup, kebutuhan baju dan obat-obatan menjadi bagian penting yang harus ada.
Karena lokasi peliputan di lokasi rawan bencana menjadi medan yang penuh tantangan dan hambatan yang harus dihadapi dengan persiapan matang agar bisa lebih dekat dan bersahabat dengan alam, perlu menerapak 4 skill penting.
“Alam terbuka sangat dekat dengan bencana dan rawan bahaya jika kita tidak bisa menjaga dan memperlakukan dengan baik, seperti tidak membuang sampah sembarangan, menjaga kebersihan agar alam bisa menyambut baik,” katanya.
Selain itu ada tips penting dari Galih Dinokara dalam melakukan persiapan peliputan atau kegiatan di alam yaitu melatih tubuh sebanyak 150 menit, kalau dibagi enam berarti seharinya 25 menit menurut keterangan dokter yang dipaparkannya.
Empat fundamental skill tersebut adalah physical fitness skill berkaiatan dengan kesehatan fisik dengam keadaan fit, technical skill meliputi bagian tentang perbekalan, teknik untuk bertahan.
Informasi medis dan hal penting lainnya, improvement skill salah satu teknik untuk tetap bersikap baik dan sopan, tidak sombong dan semena-mena dengan alam dan lingkungan dan human skill, sebelum pergi mendatangai lokasi perlu untuk memahami dan mengetahui adat istiadat dan beradaptasi dengan lingkungan sekitar.
“Eiger menjadi pelopor perusahaan yang mendorong kegiatan di luar ruangan agar bisa berkegiatan dengan aman dan nyaman, melalui uji coba produk dengan kualitas terbaik, sehingga bisa melakukan kegiatan ekspedisi dan petualangan alam agar bisa lebih dekat dengan alam merasakan keteduhan alam, khususnya jurnalis di lapangan” Tututur Galih saat akan menutup materi.
Demikian informasi tentang Kolaborasi Journalist Camp 2023 PRMN x Eiger Implementasi 4 Fundamentall Skill Penting Jurnalis dalam Melaporkan Acara di Kondisi Ekstrim dalam liputan.***
