Peristiwa Sumpah Pemuda Lahir dari 3 Tempat ini. Masih Ada Hingga Sekarang dan Bisa Dikunjungi

- 26 Oktober 2022, 12:10 WIB
ilustrasi Peristiwa Sumpah Pemuda Lahir dari 3 Tempat ini. Masih Ada Hingga Sekarang dan Bisa Dikunjungi
ilustrasi Peristiwa Sumpah Pemuda Lahir dari 3 Tempat ini. Masih Ada Hingga Sekarang dan Bisa Dikunjungi /freepik.com/Freepik

Portal Kudus – berikut ini merupakan tiga tempat yang menjadi lokasi bersejarah peristiwa sumpah pemuda. Dua di antaranya masih ada hingga sekarang dan masih bisa dikunjungi.



Peristiwa sumpah pemuda, satu dari banyak momen bersejarah bangsa Indonesia dalam memperjuangkan kemerdekaan dari kolonial belanda.

Peristiwa sumpah pemuda ini tentunya tidak lahir begitu saja melainkan dengan melalui tiga kali prosesi rapat yang dilakukan di tiga tempat yang berbeda pula.

Baca Juga: Link Live Streaming RB Leipzig vs Real Madrid, Pertandingan Liga Champions Pekan Ke-5

Dan berikut ini adalah tiga tempat yang menjadi lokasi peristiwa sumpah pemuda, dan dua di antaranya masih ada hingga sekarang dan dapat dikunjungi oleh masyarakat umum yang ingin mengetahui lebih lanjut tentang peristiwa sumpah pemuda.

1. Katholieke Jongenlingen Bond
Lokasi untuk rapat kongres pemuda II yang pertama ini terletak di Jakarta Pusat, tepatnya berada di kawasan Lapangan Benteng. Pada saat ini tempat ini dipergunakan oleh Yayasan Pendidikan Santa Ursula.

Sedangkan ruangan yang dulunya digunakan sebagai tempat rapat, terdapat di dalam kompleks gedung sekolah dan terus di pertahankan keasliannya hingga sekarang ditambah dengan sedikit modifikasi.

Baca Juga: YENI Artinya Apa? Begini Penjelasan Arti Kata Yeni dalam Bahasa Tionghoa yang Dipakai untuk Ungkapan Rindu

Pada rapat pertama ini Soegondo selaku pimpinan rapat menyampaikan sambutannya dan berharap bahwa kongres yang diadakan ini dapat memperkuat semangat serta persatuan dalam diri pemuda Indonesia.

Setelah menyampaikan sambutannya, kongres pertama ini dilanjutkan dengan uraian tentang arti dan hubungan persatuan dengan pemuda, yang disampaikan oleh Mohammad Yamin.

Menurut Mohammad Yamin, setidaknya ada lima faktor yang dapat memprkuat persatuan Indonesia, yaitu Sejarah, bahasa, hukum adat, pendidikan, dan kemauan.

Baca Juga: Sedang Berlangsung! Saksikan Pertandingan Liga Champions RB Leipzig vs Real Madrid di Sini

2. Gedung Oost-Java Bioscoop
Gedung Oost-Java Bioscoop ini dulunya terletak di Jalan Merdeka Utara dan berjarak cukup dekat dengan lokasi Mahkamah agung dan juga Istana Negara. Namun, sayangnya tempat ini sekarang sudah tidak ada.
Pada rapat kedua yang diadakan di sini, Poernomowoelan dan Sarmidi Mangoensarkoro ditunjuk sebagai pembicara untuk membahas masalah pendidikan.

Keduanya setuju bahwa setiap anak haruslah mendapatkan pendidikan kebangsaan, serta harus adanya keseimbangan antara pendidikan yang didapat di sekolah dan di rumah, yang tidak kalah penting anak harus dididik secara demokratis.

Baca Juga: Arti Yeni dalam Bahasa Gaul, Istilah Kata yang Banyak Digunakan di Sosial Media TikTok, Instagram, Facebook

3. Gedung Indonesische Clubhuis Keramat
Gedung Indonesische Clubhuis Keramat berlokasi di Jalan Keramat Jaya Jakarta Pusat. Gedung satu ini masih berdiri hingga sekarang dan dikenal dengan museum sumpah pemuda yang menjadi lokasi terakhir dan saksi bisu pembacaan sumpah pemuda untuk pertama kalinya.

Agenda rapat terakhir yang dilakukan di sini, pembahasannya berupa penjelasan mengenai pentingnya nasionalisme dan demokrasi selain gerakan kepanduan yang telah di bentuk sebelumnya, yang disampaikan oleh Soenario.

Selain Soenario, pembicara lainnya yang ditunjuk adalah Ramelan. Beliau mengatakan bahwasanya gerakan kepanduan tidak dapat dipisahkan dari pergerakan nasional. Gerakan kepanduan akan mendidik anak-anak untuk disiplin dan mandiri sejak dini, dan kedua hal tersebut tentunya sangat dibutuhkan dalam perjuangan.

Baca Juga: Sejarah Sumpah Pemuda dan Makna Logo Perayaan sumpah Pemuda ke-94, 28 Oktober 2022

Rapat kemudian ditutup dengan lagu ‘Indonesia’ karya Wage Rudolf Supratman, dan dilanjutkan dengan mengumumkan hasil kongres yang pada saat itu disebut sebagai sumpah setia.***

 

Editor: Sugiharto

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x