Lord Robert Baden Powell of Gilwell dan Gerakan Kepanduan Dunia

- 9 September 2022, 18:08 WIB
Lord Robert Baden Powell of Gilwell dan Gerakan Kepanduan Dunia
Lord Robert Baden Powell of Gilwell dan Gerakan Kepanduan Dunia /Twibbonize.com/bngjem

Portal Kudus - Gerakan pramuka dunia resmi berdiri pada 25 Juli 1907 dimulai dengan Baden-Powell yang mengadakan sebuah perkemahan bersama 22 orang anak laki-laki di Pulau Brownsea, Inggris.



Namun, tentu saja gerakan tersebut tidak langsung menjadi sebuah organisasi yang begitu popular hingga menyebar ke seluruh dunia termasuk Indonesia.

Gerakan pramuka atau kepanduan yang di prakarsai oleh Baden-Powell ini tidak lepas dari berbagai pengalaman yang telah ia dapatkan selama karirnya dalam dunia Militer.

Baca Juga: Perang Dunia 1: Sejarah Serta Kronologi Terjadinya Perang Dunia 1

Dalam karir militernya, Baden-Powell mendapat dapat pengalaman yang ia tuliskan dalam sebuah buku berjudul ‘Aids To Scouting’, adapaun beberpa poin yang tertulis dalam buku tersebut adalah:
• Kematian sang ayah, ketika Baden-Powell berusia tiga tahun membuat Baden-Powell mendapatkan pendidikan watak dari sang ibu.

• Keterampilan, seperti berlayar, berenang, dan oleh raga Baden-Powell didapatkan dari sang kakak

Baca Juga: Kumpulan Daftar Buku Karya Baden-Powell Sang Bapak Pramuka Dunia

• Karakter Baden-Powell yang cerdas, ceria, dan juga keterampilannya dalam bidang seni, membuatnya disukai oleh banyak orang.

• Pengalaman Baden-Powell di India sebagai pembantu Letnan pada Resimen 13 Kavaleri. Baden-Powell yang berhasil mengikuti jejak kuda yang hilang di puncak gunung, serta berhasil melatih Kimball O’Hara.

• Pengalaman Baden-Powell ketika terkepung bangsa Boer di kota Mafeking, Afrika Selatan selama 127 hari dan kekurangan makan.

Baca Juga: Kisah Cinta Sang Bapak Pramuka Dunia: Robert Baden-Powell dan Olave

• Pengalaman Baden-Powell mengalahkan Kerajaan Zulu di Afrika dan mengambil kalung manik kayu milik Raja Dinizulu
Buku ‘Aids To Scouting’ ini kemudian dijadikan sebagai petunjuk bagi tentara muda Inggris untuk dapat melaksanakan tugas penyelidikan yang lebih baik.

Kontribusi Baden-Powell dalam membentuk gerakan pramuka juga tidak luput dari peran William Smyth, seorang pimpinan dari Boys Bridge yang meminta Baden-Powell agar melatih anggotanya berdasaran pengalaman yang telah ia miliki.

Baca Juga: Mengenal Arti dan Makna dari Lambang Organisasi Gerakan Kepanduan Dunia

Setelah permintaan tersebut, Baden-Powell kemudian mengajak sekitar 22 orang anggota Boys Bridge dari berbagai daerah di Inggris untuk melakukan perkemahan dan mendapatkan pelatihan dari Baden-Powell.

Perkemahan ini, dilaksanakan pada 25 Juli 1907 selama delapan hari di pulau Browns Sea, Inggris. Dalam perkemahan tersebut, anak-anak diajarkan berbagai hal mengenai cara bertahan hidup seperti mencari kayu bakar, membuat api unggun, dan juga berperahu

Satu tahun berselang setelah perkemahan tersebut, Baden-Powel membuat sebuah buku berjudul ‘Scouting for Boys’ buku tersebut kemudian tersebar dengan cepat di Inggris dan juga negara lain disekitar Inggris.

Baca Juga: KUMPULAN SOAL PTS PAI Kelas 2 Semester 1 Beserta Kunci Jawaban, Simak Contoh Soal PTS PAI Kelas 2 Tahun 2022

Buku kedua yang Baden-Powell tulis ini kemudian mempelopori berdirinya gerakan kepramukaan di seluruh dunia termasuk Indonesia.

Gerakan pramuka yang didirikan oleh Baden-Powell ini awalnya hanya untuk anggota laki-laki dengan nama boys Scout, kemudian pada 1912, gerakan pramuka untuk Perempuan didirikan Banden-Powell bersama dengan Agnes, adik perempuannya

Gerakan pramuka untuk perempuan tersebut kemudian diberinama Girls Giudes, yang kemudian juga dilanjutkan oleh istri dari Baden-Powell.***

 

Editor: Sugiharto

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x