7 Contoh Puisi Bertema Kemerdekaan, Cocok untuk Meriahkan HUT RI Ke-77

- 9 Agustus 2022, 09:00 WIB
Bendera Indonesia berkibar dengan gagah.
Bendera Indonesia berkibar dengan gagah. /Pixabay/reinaldoreinhart/

Portal Kudus – Pada 17 Agustus nanti, kita semua akan merayakan peringatan HUT-77 RI.

Banyak cara yang bisa kita lakukan untuk ikut serta dalam kemeriahan HUT ke-77 Ri, salah satunya adalah dengan memepersembahkan puisi bertemah kemerdekaan.

Untuk kamu yang masih bingung, berikut 7 contoh puisi yang mungkin bisa kamu gunakan pada 17 agustus nanti.

 Baca Juga: CONTOH TEKS Editorial Terbaru 2022 Singkat Beserta Fakta dan Opininya Lengkap dengan Struktur dan Pengertian

Hari Itu, Bangsaku Bahagia

Karya: Asty Kusumadewi.

Indonesia adalah negara kaya

Negara penuh budaya

Negara yang selalu jaya

Di setiap generasinya

 

Namun, ada kisah nyata dibalik itu semua

Penjajahan dimana-mana

Perjuangan melawan penjajah durjana

Dengan semangat juang 45

 

Pertumpahan darah di tanah air

Saksi bisu perjuangan bangsa

Dengan satu keinginannya

Tekad kuat untuk Merdeka!

 

Merdeka, Merdeka, Merdeka!

Hari Itu Bangsaku Bahagia

17 Agustus 1945

Indonesia merdeka dari segala sengsara dan lara

 Baca Juga: Doa Menyambut Hari Kemerdekaan Indonesia Ke 77 Tahun 2022, Cocok Dijadikan Doa Malam Tirakatan

Di Bawah Kibaran Merah Putih Aku tersimpuh

Karya: M. Taufiq.

Di bawah kibaran merah putih

bayangnya berdansa dengan pasir yang kupijak

menekuk, meliuk, menggelora

 

Aku tersimpuh

di bawah naungan merah putih

yang enggan turun, enggan layu

setelah lama badai menghujamnya

 

Mencari pijakan, aku harus bangkit

menepis debu yang menggelayutiku

menebalkan lagi tapak kakiku

ini waktuku berdiri!

 

Tak lagi aku lengah, takkan

ini tanah bukan tanah tanpa darah

ia terhampar bukan tanpa tangis

terserak cecer tiap partikel mesiu di sana

 

Jika pada patahan waktu yang lalu

aku bersembunyi, berkarung

pada lipatan detik ini, aku bukanlah kemarin

aku adalah detik ini, aku akan menjadi esok

 

Aku terhuyung

memegang erat tiang merah putih

aku memanjat asa, memupuk tekad

Indonesia, pegang genggam beraniku!

 Baca Juga: 9 Agustus Memperingati Hari Apa, Simak 9 Agustus 2022 Memperingati Hari Apa

Kemerdekaan ini

Karya: Reyhandi

Kemerdekaan ini adalah usaha

Usaha tanpa menyerah para pahlawan

 

Kemerdekaan ini adalah keringat

Yang setia mencucur ruah hingga habis

Kemerdekaan ini adalah lelah

Lelah yang setia menghantu

 

Kemerdekaan ini adalah darah

Karena berjuta ton darah raib untuk kemerdekaan, tergadai

Kemerdekaan ini adalah nyawa

Karena di indonesia ini beratus ratus tahun silam nyawa melayang

 

Semuanya untuk indonesia

Semuanya untuk senyum anak indonesia

Semuanya untuk masa depan indonesia yang lebih cerah.

 Baca Juga: Bacaan Doa Malam Tirakatan 17 Agustus 2022 Penuh Makna Menyentuh Hati

Untukmu Pahlawan Indonesiaku

Karya: NN.

Demi negeri

Engkau korbankan waktumu

Demi bangsa

Rela kau taruhkan nyawamu

 

Maut menghadang di depan

Kau bilang itu hiburan

Tampak raut wajahmu

Tak segelintir rasa takut

 

Semangat membara di jiwamu

Taklukkan mereka penghalang negri

Hari-hari mu di warnai

Pembunuhan dan pembantaian

Dan dihiasi Bunga-bunga api

 

Mengalir sungai darah di sekitarmu

Bahkan tak jarang mata air darah itu yang muncul dari tubuhmu

Namun, tak dapat runtuhkan tebing semangat juangmu

Bambu runcing yang setia menemanimu

 

Kaki telanjang yang tak beralas

Pakaian dengan seribu wangian

Basah di badan keringpun di badan

Yang kini menghantarkan Indonesia

Ke dalam istana kemerdekaan.

 Baca Juga: BARU! Contoh Artikel Bahasa Jawa Tentang Kebudayaan Jawa Singkat Untuk Memenuhi Tugas Basa Jawa Kalian 2022

Doa Seorang Serdadu Sebelum Perang

Karya: W S Rendra.

Tuhanku,

WajahMu membayang di kota terbakar

dan firmanMu terguris di atas ribuan

kuburan yang dangkal

 

Anak menangis kehilangan bapa

Tanah sepi kehilangan lelakinya

Bukannya benih yang disebar di bumi subur ini

tapi bangkai dan wajah mati yang sia-sia

 

Apabila malam turun nanti

sempurnalah sudah warna dosa

dan mesiu kembali lagi bicara

 

Waktu itu, Tuhanku,

perkenankan aku membunuh

perkenankan aku menusukkan sangkurku

 

Malam dan wajahku

adalah satu warna

Dosa dan nafasku

adalah satu udara.

Tak ada lagi pilihan

kecuali menyadari

-biarpun bersama penyesalan-

 

Apa yang bisa diucapkan

oleh bibirku yang terjajah?

Sementara kulihat kedua lenganMu yang capai

mendekap bumi yang mengkhianatiMu

 

Tuhanku

Erat-erat kugenggam senapanku

Perkenankan aku membunuh

Perkenankan aku menusukkan sangkurku

 Baca Juga: SIMAK CONTOH Geguritan Bahasa Jawa Tentang Sekolah Singkat Membahas Pendidikan Untuk Tugas Basa Jawa

Kembalikan Indonesia

Karya: Ghita Novita Sari.

Detik ini

Tak pernah melepaskan syair-syair Indonesia

Dari para sang pemuja

 

Konon, kala Indonesia memancarkan eksotisme

Sudah tak asing keramahan dan kesantunan

tapi tengoklah saat ini

emosi sangat cepat mengebom

 

Hei… jemari mereka mengusir

paru-paru kami habis membotak

Maafkan kami alam…

 

Kau selalu tersakiti

Burung-burung menawan, terjamah pelor dari bedilnya

Ikan-ikan mempesona, tergenangi air racun jingga

Pohon-pohon ramah, merata ke bumi.

 

Kami anak cucu Indonesia

Akan membangun raksasa yang terlelap

Menjaga kesatuan sanak-sanak kami

Menjamin para koruptor membangkai di rumahnya

Menjulangkan pepohonan Kembali

 

Kelak….

Bapak…

Tuntun kami ke ujung tiang tertinggi

Bersama…

Pulangkan Indonesia yang lalu

 

Sejajarkan Indonesia seperti mereka

Apakah milikku?

Yang tergenggam hanya petuah kecil

Indonesia para penyair

Dan setumpuk rahmat sang pelukis Indonesiaku.

 Baca Juga: Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 8 Halaman 35 Kegiatan 2.3, Pembahasan Soal Unsur-Unsur Pembentuk Iklan

17 Agustus

Karya: A.J Anwar.

Orang jahat selalu lebih kukuh dalam niat busuknya

Tak perlu banyak orang untuk merusak sebuah negara

Cukup beberapa koruptor untuk

menyikat ludes uang rakyat

 

Beberapa pejabat bebal menggagalkan pembangunan

Beberapa politisi memecah belah rakyat

Beberapa provokator licik untuk memicu kerusuhan

Beberapa orang fanatik membenturkan agama

Beberapa tangan terselubung merawat prasangka

Beberapa preman meresahkan masayarakat

 

Cukup "setitik nila merusakkan susu sebelanga"

Dan bahwa jumlah mereka melimpah, tak pernah cuma seberapa, maka negara hanya punya peluang terbuang

Dan Selamat Hari Kemerdekaan

saudara sebangsa

Selamat Hari Kemerdekaan

Mari berbaris membelanya!

Itulah 7 Contoh Puisi Bertema Kemerdekaan, Cocok Untuk Meriahkan HUT Ke-77 RI!.***

Editor: Kartika Kudus


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah