Makna Lebaran Ketupat 2021 atau 1442 Hijriyah, Lebaran Puasa Syawal Penuh Hikmah

- 16 Mei 2021, 11:25 WIB
Sejarah Ketupat Lebaran Saat Idul Fitri
Sejarah Ketupat Lebaran Saat Idul Fitri /Antara/Jurnal Palopo

Portal Kudus - Setelah Lebaran Idul Fitri 1 Syawwal tiba, dengan penyambutan penuh suka cita.

Kegembiraan masih terasa hangat hingga bulan Syawwal hadir, menyambutnya dengan Puasa Sunnah Syawwal.

Selama enam hari terhitung dari tanggal 2 Syawwal, puasa sunnah Bulan Syawwal bisa dilaksanakan.

Baca Juga: Sambutan Ketua Panitia Reuni SD, SMP, SMA, Pidato Singkat Acara Reuni dan Halal Bihalal Lebaran 2021 Terbaru

Bukan suatu kewajiban, tetapi hanya anjuran bagi yang ingin memanen pahala berkelanjutan dibulan Syawwal.

Puasa syawwal hanya berlangsung singkat, terhitung hanya beberapa hari saja.

Setelah melaksanakan puasa, tentu ada hari raya untuk menyambut kemenangan yang sama.

Kali ini agak berbeda, bukan Lebaran Idul Fitri tetapi Lebaran Ketupat.

Baca Juga: Ikrar Halal Bihalal Bahasa Jawa 2021 Terbaru, Teks Ikrar Syawalan 1442 H Acara Keluarga Desa RT Organisasi

Lengkap dengan hidangan 'Ketupat' dan aneka olahan 'Santan', menjadi ciri khas Lebaran yang unik ini.

Ternyata hidangan yang ada dan media yang digunakan berupa 'Janur' atau daun kelapa yang muda, bukan menyimpan sebuah makna yang kuat.

Bukan hanya sekadar lebaran biasa, tetapi Lebaran Ketupat menjadi lebaran yang syarat akan pembelajaran.

Baca Juga: Susunan Acara Halal Bihalal Virtual, Contoh Konsep Acara Halal Bihalal Online yang Menarik di Masa Pandemi

Dikutip Portal Kudus dari Tebuireng.online memberikan penjelasan filosofis dari Lebaran Ketupat.

Kupat

Memiliki makna ngaku lepat atau mengakui kesalahan.
Semua manusia tentu punya kesalahan dan tidak pernah luput dari dosa, karena manusia adalah tempatnya salah. Namun sebaik-baiknya orang adalah mereka yang mau mengakui kesalahannya,

Selain dari komponen yang ada, 'Kupat' memiliki makna lain yang unik dan begitu kuat. Berikut pembahasan lengkapya

Baca Juga: Ikrar Halal Bihalal Bahasa Indonesia 2021, Acara Halal Bihalal atau Syawalan 1442 H Keluarga, Kantor, Sekolah

Bahan 'Janur'

Janur mempunyai makna filosofis Jawa yang merupakan kepanjangan dari 'sejatine nur', melambangkan seluruh manusia dalam kondisi bersih dan suci setelah berpuasa.
Selain itu menurut Orang Jawa, Janur memiliki maka menolak bala atau sesuatu hal yang buruk. Maka dari itu sering 'Kupat' sering digantungkan di dekat pintu.

Baca Juga: Ide Ucapan Lebaran 2021 Estetik, Cocok Buat Pasangan Remaja dan Jomblo. Lucu dan Bikin Senyum

Anyaman Ketupat

Bentuk ketupat yang berupa anyamaan janur sangat terlihat rumit dan sulit, memiliki arti bahwa sejatinya hidup manusia tidak berjalan mulus begitu saja.
Ada lika-liku dan cobaannya, pastilah ada kesalahan dan kekhilafan yang dibuat di dalam proses kehidupannya.

Bentuk Segi Empat

Kupat memiliki bentuk segi empat yang menggambarkan empat jenis nafsu dunia yaitu al amarah atau nafsu emosional.
Al Lawwamah atau nafsu memuaskan lapar.
Supiah adalah nafsu untuk memiliki sesuatu yang indah.
Mutmainnah atau nafsu untuk memaksa diri.

Orang yang memakan 'Ketupat' menggambarkan makna bahwa telah bisa mengendalikan keempat nafsu tersebut setelah melaksanakan ibadah puasa.

Sedangkan dari isi ketupat yaitu 'Beras'

Menyimpan makna sebagai bentuk harapan agar kehidupan yang dijalani dipenuhi dengan kemakmuran dan kesejahteraan.

Selanjutnya isi ketupat saat dibelah akan dijumpai warna putih, yang mencerminkan permohononan maaf atas segala kesalahan dan juga bisa kembali bersih dan suci putih seperti isi ketupat.

Terakhir teman makan 'Ketupat' yaitu 'Sayur Cecek' dan berbaha 'Santen', maknanya adalah pangapunten atau permohonan maaf atas segala kesalahan.

Maka dari itu muncul istilah 'Mangan kupat nganggo santen, menawi lepat nyuwun pangapunten' artinya 'Makan ketupat pakai santan, bila ada kesalahan mohon dimaafkan.'.***

Editor: Azkaa Najmuts Tsaqib


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x