Network
Portal Kudus - 3 Bahan Pokok Zakat Fitrah 1442 H, Pilih dan Sesuaikan Kemampuan Agar Bisa Segera Ditunaikan.
Ibadah puasa sudah dijalankan, tandanya sebentar lagi menunaikan ibadah membayar Zakat Fitrah.
Sebelum menuju hari kemenangan, semua umat muslim yang menjalani puasa harus membayar zakat fitrah.
Baca Juga: Zakat Fitrah 1442 H, 3 Amalan Penting yang Penuh Makna. Berikut Penjelasannya
Berikut jenis bahan pokok yang digunakan membayar zakat, dan ketentuan takaran semua sudah diatur dan ditetapkan.
Dikutip Portal Kudus dari Webiste Baznaz.go,id, ketentuan pembayaran sudah ditetapkan yakni sebesar 2,5 Kilogram atau setara 3,5 Liter kebutuhan bahan pokok.
Seperi beras, gandum, dan kurma, tiga bahan pokok yang bisa digunakan membayar zakat.
Baca Juga: Template Baru Lebaran 2021 yang Kekinian, Bisa Diisi Kata Mutiara atau Puisi Singkat
Proses pemlihan bahan disarankan menyesuaikan kemampuan dan melihat bahan pokok yang digunakan sehari-hari.
Jika hanya mempunyai beras, maka disarankan mambayar zakat dengan beras.
Begitu pula jika hanya memiliki gandum dan kurma, sangat disarankan untuk membayar dengan kedua benda tersebut.
Alasan utama bahan ketiga bahan pokok yang digunakan untuk membayar zakat adalah, salah satu pemenuhan kebutuhan manusia dengan bahan pokok.
Bahan pokok sendiri menjadi sumber utama kekuatan manusia untuk bertahan hidup, maka dari itu zakat diambil dari kebutuhan pokok.
Zakat Fitrah menjadi amalan penting dalam menjalankan ibadah puasa selama satu bulan penuh, pensucian diri dapat dilakukan dengan menunaikan Zakat Fitrah.
Zakat Fitrah memiliki arti kembali menuju suci atau fitrah, diri yang semula bergelimang dosa bisa ditebus dengan membayar zakat.
Baca Juga: 15 Ucapan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1442 H Bahasa Inggris, Bahasa Jawa serta Bahasa Arab Lengkap
Syaratanya adalah dengan puasa satu bulan ketika Ramadhan tiba, dan harus beragama Islam.
Sebagai salah satu ketentuan terpenting dalam penyempurnaan ibadah, Zakat Fitrah sangat dianjurkan segera dilakukan.
Hal terpenting lainnya adalah dengan menyertakan niat ketika membayarkannya, kepada panitia atau badan amil zakat setempat.
Membaca niat zakat bisa dilakukan dengan berbagai bahasa, jika tidak bisa bahasa arab maka menggunakan bahasa Indonesia.
Terkadang menggunakan bahasa jawa atau bahasa lainnya diperbolehkan, sesuai kemampuan masing-masing orang.
Namun sangat dianjurkan dengan menggunakan niat bahasa arab, dengan dipandu langsung oleh panitia zakat niat Zakat Fitrah dibaca perlahan.
Ketentuan penyerahan Zakat Fitrah tidak harus kepada panitia Zakat Fitrah, ataupun baznaz tetapi bisa diserahkan secara pribadi kepada yang membutuhkan.
Tidak ada ketentuan khusus yang mengaturnya, namun untuk mengantisipasi kekhusyukan ketika membayar zakat maka dianjurkan ke panitia tau baznaz setempat.
Bagian terpenting dalam menunaikan Zakat Fitrah adalah niat, sebab kunci diterima suatu amalan adalah dengan niat.
Jika terlupakan maka sia-sialah amalan yang sudah dijalankan, seperti tidak ada gunanya.***
