Hari Keluarga Nasional (Harganas) Kembali Diperingati, Berikut Inisiator Penggagas Harganas Indonesia

28 Juni 2021, 14:50 WIB
Kepala Perwakilan BKKBN Banten, Aan Jumhana memberikan apresiasi kepada IBI Banten yang diterima Ketua IBI Banten, Yani Purwasih, pada peringatan Harganas ke-28 di Provinsi Banten, Senin, 21 Juni 2021. /Kabar Banten/Kasiridho

Portal Kudus - Hari keluarga nasioanl (Harganas) jatuh pada hari Selasa, 29 Juni 2021, tepat esok hari.

Peringatan hari bertema keluarga akan disambut, oleh keluarga Indonesia yang ingin merayakannya.

Bukan dengan perayaan mewah, tetapi lebih kepada pemaknaan dan maksud esensi dari Harganas itu sendiri.

Sejarah telah mengantarkan lahirnya Harganas, berangkat dari peperangan telah menggugurkan banyak anggota keluarga.

Baca Juga: Menganal Hari Keluarga Nasional (Harganas) 2021, Berikut Sejarah Awal Pembentukan dan Jadwal Pelaksanaannya

Hal tersebut membuat keinginan untuk segera mengganti anggota kelaurga yang baru meningkat, dan pernikahan dini banyak dilakukan.

Sehingga memicu angka kematian dini yang muncul, dari proses kelahiran yang terjadi saat itu.

Berangkat dari kekhawatiran itu, dibentuklah hari khusus keluarga nasional untuk memberikan edukasi dan pemahaman tentang keluarga sejak dini.

Selain sejarah tentu ada hal lain yang mengawali terbentuknya Harganas, yaitu para pencetus yang menginisiasi lahirnya Harganas.

Baca Juga: Mahasiswa Keperawatan di Blora Direkrut Jadi Relawan Covid-19

Mengutip dari keluargaindonesia.id melalui BKKBN, berikut insiator yang berjasa membentuk Harganas.

Prof. Dr. Haryono Suyono merupakan penggagas Hari Keluarga Nasional. Ia merupakan Ketua Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) di era Presiden Soeharto.

Kepada Presiden Seoharto, sebelumnya Haryono menyampaikan tiga pokok pikiran.

Pertama, mewarisi semangat kepahlawanan dan perjuangan bangsa. Kedua, tetap menghargai dan perlunya keluarga bagi kesejahteraan bangsa.

Ketiga, membangun keluarga menjadi keluarga yang bekerja keras dan mampu berbenah diri menuju keluarga sejahtera.

Baca Juga: Rumah Susun Milik PUPR di Semarang Digunakan sebagai Tempat Isolasi Terpusat, Ganjar: Manturnuwun Pak Basuki

Presiden Soeharto menyetujui gagasan tersebut, maka lahirlah Hari Keluarga Nasional yang diperingati setiap tanggal 29 Juni.

Ada sejarah di balik pemilihan tanggal dan bulan tersebut, di tanggal dan bulan itu.

Tentara Republik Indonesia (TRI) yang bergerilya dalam perjuangan melawan penjajah, masuk ke Yogyakarta, dan kembali ke keluarga masing-masing.

Selain itu, 29 Juni 1970 juga menjadi puncak kristalisasi semangat pejuang Keluarga Berencana (KB).

Hari Keluarga Nasional sekaligus juga sebagai pengejawantahan Hari Pertasikencana (Pertanian, Koperasi, Keluarga Berencana).

Baca Juga: Lirik Lagu Memori Berkasih Pria Wanita, Nella Kharisma dan Gerry Mahesa

Dimana momen hari Pertasikencana juga pernah diperingati bersama sebelum peringatan Harganas diluncurkan.

Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional ketika itu menjadi pelopor Hari Keluarga Nasional sejak 2014.

Peringatan Hari Keluarga secara nasional telah dicanangkan oleh Presiden Soeharto pada tanggal 29 Juni 1993 di Provinsi Lampung.

Peringatan hari keluarga merupakan upaya untuk mengingatkan seluruh masyarakat Indonesia, betapa pentingnya suatu keluarga.

Keluarga mempunyai peranan dalam upaya memantapkan ketahanan nasional dalam mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa.

Dari keluargalah kekuatan dalam pembangunan suatu bangsa akan muncul, sehingga kehidupan dan proses penting di dalamnya bisa berjalan dengan baik.

Keluarga menjadi sumber utama kebahagiaan, dan bisa dijadikan satu-satunya kekuatan dalam hal segalanya.***

Editor: Azkaa Najmuts Tsaqib

Tags

Terkini

Terpopuler