537 Jiwa Pengungsi Merapi Diperbolehkan Pulang, Begini Analisa BPPTKG

6 Februari 2021, 18:05 WIB
Erupsi Gunung Merapi /Instagram.com/@BPPTKG

Portal Kudus – Menyikapi perkembangan situasi terakhir, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melakukan koordinasi dengan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG).

Badan Geologi dan memantau penanganan darurat di beberapa wilayah yang berpotensi terdampak letusan.

Selama ini kelompok rentan di wilayah 4 kabupaten masih berada di pos pengungsian, seperti di Kabupaten Magelang, Boyolali, Klaten dan Sleman.

Baca Juga: 3 Kecamatan di Kabupaten Kudus Terendam Banjir, Ini Sebabnya

Baca Juga: Aku Yang Menorehkan Luka Kenapa Harus Orang Lain Yang Mengusapnya,Sinopsis Ikatan Cinta Sabtu, 6 Februari 2021

Deputi Bidang Pencegahan BNPB Lilik Kurniawan yang didampingi Kepala BPPTKG Hanik Humaida melakukan pemantauan dan mendapatkan informasi terkini dari petugas pos pemantauan Gunung Merapi. Pada Selasa lalu 2 Februari 2021.

Hanik merekomendasikan para warga yang mengungsi dapat kembali ke rumah mereka masing-masing.

Atas rekomendasi yang di dapat dari BPPTKG, Lilik menegaskan bahwa dengan kondisi Merapi yang aktivitasnya cenderung menurun, masyarakat yang berada di pos pengungsian diperbolehkan pulang.

Baca Juga: Pengungsi Merapi Diperbolehkan Pulang, Pantauan BPPTKG Aktivitas Mulai Menurun

Ia menambahkan bahwa kepulangan para warga ke rumah masing-masing juga untuk mengurangi aktivitas berkumpul masyarakat di tempat pengungsian.

Hal tersebut disebabkan keterbatasan  tempat evakuasi sementara yang tersedia. Merujuk pada rekomendasi BPPTKG, Lilik berharap pemerintah daerah dapat memfasilitasi pemulangan para warga.

Dari pemberitaan diperoleh data sementara per Rabu, 3 Februari 2021, pukul 22.00 WIB, jumlah warga mengungsi sebanyak 537 jiwa.

Jumlah tersebut berasal dari Kabupaten Sleman 190 jiwa dan Klaten 347, di informasikan juga bahwa tidak ada warga yang mengungsi dari Kabupaten Boyolali dan Magelang.

Diberitakan sebelumnya, Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat bahwa Gunung Merapi telah mengeluarkan awan panas guguran (APG) sebanyak 36 kali dengan jarak luncur antara 500 hingga 3.000 meter dari kawah puncak.

Adapun APG tersebut mengarah ke Barat Daya atau menuju ke hulu Kali Krasak dan Kali Boyong. APG juga tercatat di seismogram di amplitudo antara 15-60 milimeter dan durasi selama 83-197 detik.

Adapun dampak APG tersebut yakni terjadi hujan abu vulkanik dengan intensitas tipis di beberapa desa di Kecamatan Tamansari di Kabupaten Boyolali dan Kota Boyolali, Jawa Tengah.

Dalam hal ini Hanik juga mengimbau agar masyarakat tidak melakukan kegiatan di Kawasan Rawan Bencana (KRB) III dengan jarak 5 kilometer dari puncak pada alur Kali Krasak, Kali Boyong, Kali Bedog, Kali Bebeng dan Kali Putih.

Selanjutnya, untuk mengurangi risiko dari dampak abu vulkanik, pihaknya juga mengimbau kepada masyarakat agar mengenakan masker hingga menutup sumber atau penampungan air.***

Editor: Sugiharto

Sumber: BNPB

Tags

Terkini

Terpopuler